Salin Artikel

Lika-liku Hidup Haji Bokir, dari Penjudi Jadi Legenda Seniman Betawi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Haji Bokir bin Dji'un diabadikan sebagai nama jalan di Jakarta. 

Plang hijau bertuliskan "H Bokir bin Dji'un" kini sudah terpampang di salah satu ruas jalan di Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur, yang dulunya bernama Jalan Raya Pondok Gede.

Pemerintah Provinsi DKI memutuskan mengganti nama jalan itu menjadi Jalan H Bokir bin Dj'iun untuk memberi penghormatan kepada tokoh betawi tersebut. 

Total, ada 22 ruas jalan di Ibu Kota yang namanya sudah diganti menjadi nama tokoh adat betawi.

Lalu, siapa kah Haji Bokir bin Djiun?

Dikutip dari arsip Harian Kompas, Bokir dikenal sebagai tokoh kesenian topeng betawi. Ayah Bokir, Dji'un, dikenal sebagai pemain topeng betawi semasa kolonial.

Bokir pun tumbuh besar mengikuti jejak sang ayah.

Ia mulai bermain topeng betawi sekitar umur 13 tahun, diawali sebagai pemain kendang sampai rebab.

Namun, perjalanan karier Bokir tak selamanya mulus. Sebelum terkenal dan sukses, Bokir sempat hidup melarat dan makin jatuh miskin akibat ketagihan bermain judi. 

"Dulu saya penjudi. Yang namanya dadu koprok dan domino, saya jagonya. Gara-gara judi harta saya ludes," kata Bokir mengutip artikel Harian Kompas, 16 Maret 1994.

"Pernah pada suatu malam takbiran, saya hanya memiliki celana kolor. Kaos oblong pun tidak punya. Namun, saya nekat pergi main judi sekalipun harus memakai baju rombeng," tutur Bokir.

Namun, perlahan-lahan Bokir berhasil bangkit. Kebiasaannya main judi ia buang jauh-jauh. 

Ia lalu mendirikan dan memimpin kelompok topeng betawi Setia Warga sejak tahun 1960-an.

Grup itu rutin manggung dari kampung ke kampung menghibur warga.

Meski manggung dengan bayaran seikhlasnya, tetapi nama kelompok topeng betawi Setia Warga pada akhirnya makin dikenal luas. 

Pada awal tahun 1970-an Setia Warga dikenal publik sebagai kelompok lenong yang sering tampil di TVRI.

Sejak saat itulah karier Bokir makin moncer dan makin terkenal karena membintangi berbagai film. 

50 film

Ia pertama kali bermain film bersama Benyamin S dalam Duyung Ajaib (1978). Kemudian, Si Ronda Macan Betawi (1978) dan Betty Rencong Slebor (1978).

Kekocakan dan kepiawaiannya dalam berakting membuat Bokir makin banyak diajak main film di tahun 1980-an, mulai dari Begadang karena Penasaran (1980) hingga Petualangan Cinta Nyi Blorong (1986) yang dibintangi Suzanna.

Sepanjang kariernya, Bokir sudah membintangi 50 film. 

Bokir juga pernah tampil dalam sejumlah sinetron, di antaranya Fatimah, Koboi Kolot, dan Angkot Haji Imron.

Dari bermain film dan sinetron itulah Bokir sanggup naik haji, membeli empat mobil mewah, serta masing-masing rumah untuk kedua istrinya. 

Bokir meninggal dunia dalam usia 77 tahun pada hari Jumat 18 Oktober 2002.

Pagi itu, Bokir tidak sadarkan diri setelah keluar dari kamar mandi di rumahnya di Kampung Setu, Kelurahan Setu, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. 

Bokir kemudian dibawa ke Rumah Sakit Pasar Rebo, Jakarta Timur, dan dinyatakan meninggal sekitar pukul 05.30 WIB. Demikian dilaporkan Harian Kompas 19 Oktober 2002.

Bokir yang lahir di Cisalak, Bogor, 25 Desember 1925, itu sebelumnya diketahui mengidap penyakit darah tinggi.

Jenazah Bokir dimakamkan siang setelah shalat Jumat di pemakaman Kampung Keramat, Cipayung, Jakarta Timur. 

Sejumlah tokoh topeng betawi dan lenong turut mengantar jenazah Bokir, seperti Nasir, Omas, dan Hajah Nori.

Almarhum meninggalkan lima anak dan sembilan cucu. 

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/06/21/11220061/lika-liku-hidup-haji-bokir-dari-penjudi-jadi-legenda-seniman-betawi

Terkini Lainnya

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke