Salin Artikel

Jawara dari Condet, Sosok Entong Gendut yang Gantikan Nama Jalan Budaya di Kramat Jati

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan perubahan 22 nama jalan di DKI Jakarta dengan nama-nama tokoh Betawi, salah satunya nama Entong Gendut.

Nama Entong Gendut pun akhirnya diabadikan menjadi nama jalan di kawasan Jakarta Timur. Jalan Entong Gendut menggantikan nama Jalan Budaya yang terletak di Kramat Jati, Jakarta Timur.

Nama Entong Gendut bukanlah sosok asing bagi warga Jakarta. Entong Gendut dikenal sebagai pembela rakyat Condet pada abad ke-17.

Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan, pada waktu itu tanah yang dikuasai perusahaan Hindia Timur Belanda atau VOC semakin luas.

Bahkan, tanah-tanah yang ada di sekitar benteng di Batavia diperuntukkan perwira dan dan pejabat tinggi VOC.

"Namun, justru tanah-tanah tersebut dijual kepada saudagar China yang kaya. Tanah-tanah inilah yang kemudian dikenal dengan nama tanah partikelir," dikutip dari kebudayaan.kemdikbud.go.id.

Penduduk yang berdiam di atas tanah partikelir diwajibkan untuk mambayar pajak kepada pemilik tanah. Begitu pula dengan para petani yang menyewa tanah diharuskan membayar cukai atau pajak yang ditentukan setiap sepuluh tahun sekali.

Selain itu, setiap panen para petani yang menyewa tanahnya harus menyerahkan seperlimanya untuk diserahkan kepada pemilik tanah.

Pada saat-saat tertentu para petani juga diharuskan untuk kerja di tanah milik tuan tanah tersebut tanpa diberi upah. Atas kesewenang-wenangannya, timbullah perlawanan petani terhadap tuan tanah.

Pada masa pemerintahan Kolonial Belanda, Condet merupakan daerah yang dikuasai tuan tanah. Para tuan tanah bermarkas di Kampung Gedang.

Seluruh tanah di Condet dari Tanjung Timur sampai dengan Tanjung Barat dikuasai oleh tuan tanah. Waktu itu rakyat diharuskan membayar pajak yang ditagih oleh mandor dan centeng tuan tanah.

"Peristiwa berkelanjutan yang menimpa para petani akibat ulah tuan tanah tersebut menimbulkan keprihatian kelompok pencak silat di Batu Ampar pimpinan Entong Gendut," tulis situs Kemdikbud.

Mereka ingin memihak para petani dan mencegah apabila rumah dan tanah petani disita dan dijual, mereka juga membenci para tuan tanah yang hidup berfoya-foya.

Pada 1916, di Condet terdapat seorang tuan bernama Lady Lollinson. Di Villa tersebut sedang diadakan pesta tari Topeng dan kegiatan lainnya.

Entong Gendut pun berencana menghentikan pesta Tari Topeng dan kegiatan lainnya yang ada di rumah tersebut.

Perbuatan Entong Gendut membuat amarah para marsose Belanda dan bagi tuan tanah perbuatan Entong Gendut dianggap sebagai pembangkangan.

Tuan tanah tidak dapat menerima atas kejadian yang dilakukan Entong Gendut. Mereka melaporkan ke pihak yang berwajib.

Assisten Wedana dan Mantri Polisi mendatangi kediaman Entong Gendut agar Entong Gendut dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Pertempuran antara masyarakat Condet pimpinan Entong Gendut dan para marsose Belanda tidak dapat dihindari. Entong Gendut tertembak Belanda, dan meninggal dunia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/06/21/12082771/jawara-dari-condet-sosok-entong-gendut-yang-gantikan-nama-jalan-budaya-di

Terkini Lainnya

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Megapolitan
Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Megapolitan
Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Megapolitan
Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke