Salin Artikel

Angka Stunting di Tangerang Turun karena Intervensi Berupa Edukasi Gizi hingga Pemberian Makanan Bergizi

TANGERANG, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang menyebutkan, prevalensi stunting di wilayah itu pada tahun 2021 berada di angka 15,3 persen.

Sementara itu, berdasarkan survei status gizi balita Indonesia (SSGBI), prevalensi stunting di Kota Tangerang tahun 2019 berada di angka 16,8 persen.

SSGBI tak mengeluarkan prevalensi stunting tahun 2020 karena pandemi Covid-19.

Kepala Dinkes Kota Tangerang Dini Anggraeini berujar, prevalensi stunting di wilayah itu menurun karena adanya upaya intervensi.

"Kita kan ada aksi intervensi stunting ya. Ada yang namanya intervensi spesifik, yang dilakukan Dinkes. Ada intervensi sensitif, yang dilakukan antar-organisasi perangkat daerah (OPD)," kata Dini saat ditemui, Selasa (21/6/2022).

Menurut Dini, intervensi spesifik diperkirakan berhasil menurunkan stunting hingga 30 persen.

Sedangkan intervensi sensitif diperkirakan berhasil menurunkan stunting hingga 70 persen.

"Intervensi spesifik menyumbang angka 30 persen penurunan angka stunting, 70 persen lagi dari intervensi sensitif," ucap dia.

Dini menuturkan, beberapa langkah yang termasuk dalam intervensi spesifik adalah optimalisasi surveilans gizi, edukasi gizi, dan distribusi tablet penambah darah bagi remaja putri, serta pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak di posyandu.

"Lalu, distribusi vitamin A, peningkatan pemberian makan bayi dan anak, dan lainnya," tambah dia.

Kemudian, sejumlah langkah yang termasuk dalam intervensi gizi sensitif adalah pemberian pangan bergizi, beragam, seimbang dan aman di lokus stunting; peningkatan akses air minum; serta peningkatan layanan keluarga berencana.

Berdasarkan kedua jenis pencegahan itu, penurunan angka stunting tak hanya dilakukan oleh Dinkes Kota Tangerang saja.

"Jadi enggak cuma sisi kesehatan, tapi juga perbaikan sanitasi, infrastruktur, akses pangan, akses kesehatan, ketersediaan pangan untuk keluarga yang butuh, (menjadi penyebab penurunan prevalensi stunting)," ucap Dini.

Untuk dikerahui, stunting adalah ganggungan pertumbuhan fisiknya pada anak. Bertubuh pendek merupakan salah satu indikasi dari anak dengan kondisi stunting.

Selain ditandai dengan bertubuh pendek atau kerdil, stunting juga ditandai dengan terganggu perkembangan otak.

Di Indonesia, data Kementerian Kesehatan pada 2018, menyebutkan, 3 dari 10 anak Indonesia bertubuh pendek.

Berdasarkan standar WHO, total persentase anak stunting di suatu negara maksimal 20 persen.

Di Indonesia, berdasarkan  Riset Kesehatan Dasar 2013, angka balita stunting di Indonesia mencapai 37,2 persen.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/06/21/14471211/angka-stunting-di-tangerang-turun-karena-intervensi-berupa-edukasi-gizi

Terkini Lainnya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke