Untuk diketahui, dua terdakwa Putra dan Rico menjalani sidang atas kasus dugaan penganiayaan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Kamis (23/6/2022). Namun, keduanya menghadiri sidang secara virtual dari tempat mereka ditahan di Polres Metro Jakarta Selatan.
"Secara administratif, formal penyusunan surat dakwaan sudah dilakukan JPU secara cermat, lengkap, jelas, sehingga kami tidak melakukan eksepsi," ujar Kuasa hukum kedua terdakwa, Nur Wafiq Warodat di PN Jaksel, Kamis.
Dalam dakwaan dari JPU disebutkan bahwa Putra dan Rico melakukan penganiayaan terhadap seorang bernama Muhammad Nur Alamsyah.
Putra dan Rico juga didakwa pasal alternatif yakni Pasal 170 ayat (1), Pasal 351 juncto Pasal 22 ayat (1).
Namun, Nur Wafiq mengaku tidak sependapat dengan dakwaan tersebut. Ia pun memohon kepada JPU untuk melakukan pembuktian terkait dakwaan itu.
"Kami memohon untuk langsung dilakukan pembuktian. Untuk membuktikan terbukti atau tidaknya dakwaan material tersebut," kata Nur Wafiq.
Sebelumnya diberitakan, kasus pengeroyokan Putra dan Rico terhadap MNA atau N terjadi di salah satu kafe kawasan Senopati, Jakarta Selatan, pada 2 Maret 2022.
Peristiwa penganiayaan ini berawal saat selebgram Chika Chandrika yang berada di kafe bersama Putra dan Rico mendatangi meja MNA.
Berdasarkan rekaman kamera pengawas di kafe tersebut, tidak lama Rico tampak menyusul Chika ke meja MNA dan terjadilah pemukulan terhadap korban.
Kemudian, Putra Siregar juga melakukan kekerasan dengan mendorong hingga menendang korban.
Setelah peristiwa tersebut, MNA tak langsung melapor ke polisi dengan alasan memberikan waktu kepada Putra dan Rico untuk meminta maaf.
Namun, pemintaan maaf tidak juga dilakukan Putra dan Rico. Korban pun melaporkan dugaan penganiayaan sekitar dua minggu setelah kejadian.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/06/23/18110381/ini-alasan-putra-siregar-dan-rico-valentino-tak-ajukan-pembelaan-atas