Salin Artikel

Kenaikan Kasus Covid-19 di Kota Bogor Diprediksi Terjadi hingga 2 Pekan ke Depan

Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor menunjukkan, rata-rata peningkatan kasus Covid-19 berada di angka 20-an kasus per harinya.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto memprediksi, angka kasus Covid-19 di wilayahnya akan mengalami kenaikan hingga dua minggu ke depan.

Namun, Bima meyakini, penyebaran virus yang terjadi saat ini masih dinilai aman dan terkendali, tidak seperti varian Delta dan Omicron.

"Angka Covid-19 naik sekarang. Kami siaga. Tapi di atas kertas harusnya bisa turun karena ini tidak lebih berbahaya dari Omicron. Itu yang paling penting," kata Bima, Jumat (24/6/2022).

"Dua minggu ke depan akan naik. Jadi, kami anjurkan tetap kembali prokes semaksimal mungkin dan kami gencarkan (vaksinasi) booster. Itu kuncinya," sambung dia.

Dinkes Kota Bogor melaporkan, penambahan kasus harian pada Jumat ini sebanyak 20 kasus. Dengan penambahan itu, total kasus Covid-19 mencapai 59.898 kasus.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan, telah terjadi peningkatan kasus Covid-19 di lima daerah di Jawa Barat.

Emil, sapaan akrabnya, menyebutkan, daerah yang mengalami peningkatan kasus Covid-19 yakni Kota Bekasi, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, dan Kota Bandung.

Emil menjelaskan, kenaikan tersebut turut dipicu hadirnya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

"Ada kenaikan angka khususnya di Kota Bogor, Kota Bekasi, Kota Depok, Kabupaten Bogor, dan Kota Bandung Raya. Subvarian, di Cimahi ada 12, di Depok ada 2. Jadi yang terkonfirmasi sub varian 17. Sisanya masih omicron yang lama," sebut Emil.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/06/24/22015701/kenaikan-kasus-covid-19-di-kota-bogor-diprediksi-terjadi-hingga-2-pekan

Terkini Lainnya

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke