Salin Artikel

Mengenal Sesar Aktif Baribis yang Berpotensi Picu Gempa di Jakarta

JAKARTA, KOMPAS.com - Gempa mengintai Jakarta dan sekitarnya dengan ditemukannya Sesar Baribis sebagai sesar aktif yang dapat memunculkan potensi gempa di ibu kota. Temuan ini dilaporkan dalam Scientific Reports di jurnal Nature pada Kamis (16/6/2022).

Dikutip dari Kompas.id, Guru Besar Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan, Institut Teknologi Bandung (ITB), Sri Widiyantoro menjadi penulis pertama laporan ilmiah ini dan P Supendi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjadi penulis kedua.

Penelitian juga melibatkan sejumlah peneliti ITB lain, selain peneliti dari Department of Earth Sciences di University of Cambridge dan PT Reasuransi Maipark.

Keberadaan Sesar Baribis sebelumnya telah diverifikasi oleh sejumlah penelitian lain, termasuk penelitian Simandjuntak dan Barber (1996), tetapi keaktifannya saat itu diperdebatkan.

Pemetaan geologis menggunakan data refleksi seismik oleh Koulali dan tim (2017) menemukan, Sesar Baribis, yang berjarak sekitar 25 kilometer selatan Jakarta ini, memang aktif dengan laju geser sekitar 5 milimeter per tahun.

Dalam kajian terbaru ini, Widiyantoro dan tim memasang tujuh buah seismometer lubang bor (borehole seismometers) di sekitar Sesar Baribis untuk merekam pergerakan seismik selama dua tahun terakhir.

Data ini kemudian digabungkan dengan pantauan yang dikumpulkan oleh stasiun BMKG selama periode perekaman yang sama.

Berdasarkan pantauan ini, ditemukan bahwa segmen timur patahan Baribis secara signifikan lebih aktif daripada segmen barat.

Ditemukan sekitar 10 peristiwa yang dikaitkan dengan gerakan di sepanjang segmen timur patahan yang memperkuat argumen bahwa Sesar Baribis memang aktif.

Hal ini menyebabkan Jakarta bagian selatan dinilai sangat rentan terhadap gempa bumi cukup besar di masa depan ketika energi regangan yang terakumulasi ini akhirnya dilepaskan.

”Studi saat ini memfokuskan potensi gempa bumi besar yang terjadi di dekat Jakarta di masa depan jika zona patahan yang terkunci memang ada dan bisa lepas setelah mengumpulkan sejumlah besar energi regangan," tutur Widyantoro

"Kami merekomendasikan untuk memasukkan Sesar Baribis yang aktif dalam setiap pembaruan peta bahaya gempa bumi Indonesia sehingga bisa dimasukkan ke dalam perencanaan penanggulangan bencana dan desain bangunan,” lanjut Widiyantoro dan tim.

Data historis menunjukkan, Jakarta dan sekitarnya pernah dilanda gempa kuat dan merusak di masa lalu.

Penelitian Nguyen dan tim (2015) menemukan bahwa gempa bumi yang merusak Jakarta pada 22 Januari 1780 bersumber dari Sesar Baribis dengan kekuatan Mw 7–8, yang kemudian diikuti gempa kedua antara Mw 7 dan Mw 7,7 pada 10 Oktober 1834.

Pada gempa tahun 1780, Wichmann (1918) menyebutkan, getaran tanah terasa di seluruh Jawa dan Sumatera bagian tenggara, dengan daerah paling terasa di Jawa Barat. Gempa itu setidaknya menyebabkan 27 gudang dan rumah runtuh di Zandsee dan Moor gracht (kanal), kini merupakan lokasi Pusat Kebudayaan Jakarta berada.

Sedangkan pada 1834, beberapa bangunan yang dilaporkan mengalami kerusakan di Jakarta, di antaranya, rumah-rumah dan bangunan batu termasuk istana di Weltevreden (Paleis van Daendels/Het Groot Huis, Istana Gubernur Jenderal, baru-baru ini menjadi Gedung Kementerian Keuangan).

Rumah-rumah batu di Cilangkap, Jakarta Timur, juga rusak sebagian atau hancur.

Sementara di Bogor, hampir semua bangunan batu rusak parah. Bahkan, Istana Buitenzorg (Istana Bogor) sebagian runtuh, termasuk bagian utara bangunan pusat, dinding luar sayap timur dan kiriman uang paling utara.

Harus segera dimitigasi

Dengan data-data sejarah dan kajian geofisika terbaru, semakin jelas wilayah megapolitan Jabodetabek yang dihuni 29.116.662 jiwa atau sekitar 11 persen dari penduduk Indonesia ini memiliki kerentanan gempa bumi.

Endra Gunawan, peneliti geofisika yang juga dosen di Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan ITB, mengatakan,

”Ini memang agak sensitif karena berkaitan dengan daerah yang padat penduduk. Tetapi, harus disampaikan apa adanya bahwa dari sisi sains, zona tektonik di selatan Jakarta memang aktif.” kata Endra.

Ia mengatakan, kerentanan bencana di Jakarta dan sekitarnya ini perlu dikomunikasikan ke masyarakat sehingga bisa harus mulai dipersiapkan mitigasinya.

Sebabnya, dengan kepadatan penduduk yang berlipat dibandingkan seabad lalu, dampaknya bisa sangat dahsyat.

”Selain tata ruang dan tata bangunan, juga edukasi dan pelatihan menghadapi gempa perlu disiapkan secara rutin,” kata dia.

Artikel ini telah ditayang di Kompas.id dengan judul Mitigasi Risiko Gempa dari Sesar Baribis di Selatan Jakarta dan Jakarta-Bogor, Bersiaplah Menghadapi Gempa

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/06/26/13212771/mengenal-sesar-aktif-baribis-yang-berpotensi-picu-gempa-di-jakarta

Terkini Lainnya

Bangunan Toko 'Saudara Frame' yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Bangunan Toko "Saudara Frame" yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Megapolitan
Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Megapolitan
Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Megapolitan
Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke