Salin Artikel

Saat Pria di Bekasi Putus Asa Tak Bisa Lunasi Utang, Nekat Jadi Polisi Gadungan hingga Lukai Korban

BEKASI, KOMPAS.com - Aksi RZM (23) sebagai polisi gadungan kini berakhir. Dirinya diringkus polisi setelah melakukan penganiayaan dan percobaan pemerasan kepada ibu-anak, SR (51) dan MER (25).

Aksi kriminal itu terjadi di Jalan Cipete Raya, Babakan Pete, Mustikajaya, Kota Bekasi pada Kamis (30/6/2022) malam.

RZM mengaku nekat melakukan aksinya demi membayar sejumlah utangnya kepada pacarnya.

RZM putus asa lantaran sudah hampir satu tahun tak bisa melunasi utang tersebut. Ia pun mencoba mencari jalan pintas.

Dengan menggunakan atribut polisi, secara acak ia berkeliling mencari rumah calon korbannya untuk kemudian melakukan pemerasan.

Berawal dari utang Rp 500.000

Kapolres Metro Bekasi Kota Komisaris Besar Hengki mengatakan, pelaku nekat melakukan aksinya karena ia terlilit utang sebesar Rp 500.000 ke pacarnya sendiri.

Pelaku pun mencoba memilih jalan pintas menjadi polisi gadungan dan secara acak mendatangi calon korbannya.

"Untuk membayar utang, yang bersangkutan (tersangka) kepada pacarnya, sudah satu tahun (utang) belum terbayar," ucap Hengki di Mapolres Metro Bekasi Kota, Senin (4/7/2022).

Saat kejadian, RZM yang saat itu menyamar sebagai polisi dan mendatangi rumah SR. Penyamaran tersangka dilakukan guna mencari keberadaan suami SR.

Tersangka menyusun skenario bahwa suami SR, terlibat peredaran gelap narkoba. Skenario selanjutnya, ia berharap bisa melakukan negosiasi dan melakukan pemerasan kepada SR.

Skenario yang sudah disusun tak berjalan mulus. Saat sudah memilih dan mendatangi rumah korban untuk memeras, keluarga korban yang ketakutan berteriak meminta tolong.

Melihat korban melawan, tersangka kemudian panik dan penganiayaan pun terjadi.

"Belum terjadi pemerasan. Ketika sasaran (korban) takut, keluarga korban sudah teriak dan ia (pelaku) panik sambil kemudian menganiaya dua orang korban," tutur Hengki.

Beli atribut polisi secara online

RZM mengaku, bahwa dirinya membeli atribut kepolisian secara daring atau online.

Bermodalkan uang yang tidak sampai Rp 400.000, ia membeli sejumlah atribut polisi untuk melancarkan aksinya.

"Seingat saya, semua Rp 400.000 ke bawah dan semua dibeli online," ujar RZM, di Mapolres Bekasi Kota.

Ia juga mengatakan bahwa aksi percobaan pemerasan yang ia lakukan untuk mendapatkan uang secara cepat guna membayar utang kepada pacarnya.

"Tiba-tiba terlintas untuk cari uang dengan mudah untuk ganti uang pacar saya," kata RZM.

Kedua korban alami sejumlah luka tusuk

Akibat tindak penganiayaan yang dilakukan RZM, kedua orang korban pun mengalami luka pada beberapa bagian tubuh mereka.

"Luka ibunya di bagian perut, sedangkan anaknya luka di bagian kepala serta punggung, akibat luka tusukan senjata tajam dan sempat dibenturkan ke tembok," imbuh Hengki.

Sejumlah barang bukti seperti rompi bertuliskan polisi, sepatu PDL, celana tactical, dan sebilah pisau pun turut disita oleh polisi.

RZM yang terbukti bersalah kini dijerat dengan Pasal 351 ayat (2) KUHP mengenai penganiyaan berat dengan ancaman 5 tahun penjara.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/07/05/08180601/saat-pria-di-bekasi-putus-asa-tak-bisa-lunasi-utang-nekat-jadi-polisi

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke