JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mengajak masyarakat untuk menggunakan transportasi umum saat berkunjung ke Tebet Eco Park, Jakarta Selatan.
Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto berujar, Tebet Eco Park kini sudah dikenal masyarakat luas. Banyak warga yang hendak menikmati taman tersebut.
Di sisi lain, banyaknya warga yang berkunjung ke Tebet Eco Park dinilai menyebabkan kantong parkir menipis.
"Kita ketahui, itu (banyak peminat) menimbulkan sedikit permasalahan, di mana parkir dan memang pedagangnya cukup banyak yang ada di Tebet Eco Park," ucapnya saat ditemui di Ancol, Jakarta Utara, Selasa (5/7/2022).
Dengan adanya permasalahan itu, Asep meminta warga menggunakan transportasi publik saat mengunjungi Tebet Eco Park serta mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
Menurut dia, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta kini sedang menata transportasi publik untuk menuju taman tersebut.
"Ke depannya, kita berharap bahwa semakin banyak masyarakat yang berkunjung ke Tebet Eco Park, tetapi menggunakan tranportasi publik," ujar Asep.
"Dishub juga sedang menata untuk transportasinya supaya masyarakat bisa menggunakan transportasi yang ada. Dari yang jauh bisa naik commuter line, disambung Busway atau Jaklingko," sambung dia.
Dalam kesempatan itu, Asep menyinggung soal penutupan Tebet Eco Park hingga saat ini.
Menurut Asep, penutupan itu dilakukan untuk memperbaiki taman tersebut.
"Kami, Dinas LH, memang bertugas juga untuk penyediaan sarana-prasarana kebersihan, mengajak masyarakat untuk dapat menjaga kebersihan dan kualitas udara di sana," kata dia.
Kepala Dinas Pertanaman dan Hutan Kota (Distamhut) Provinsi DKI Jakarta Suzi Marsitawati sebelumnya mengatakan, saat ini pihaknya masih terus melakukan perbaikan sarana dan prasarana di taman tersebut.
Mengingat sebelumnya ada beberapa fasilitas di Tebet Eco Park yang mengalami kerusakan, terutama di bagian rumput karena membeludaknya jumlah pengunjung.
Oleh karena itu, Pemprov DKI Jakarta berencana untuk mewajibkan calon pengunjung Tebet Eco Park mendaftar terlebih dahulu melalui aplikasi Jakarta Kini atau JAKI.
"Iya (harus pakai JAKI), karena kita membatasi pengunjung," kata Suzi.
Ia menambahkan, saat Tebet Eco Park kembali dibuka nantinya akan ada aturan-aturan baru yang harus dipatuhi. Pengunjung yang melanggar aturan akan diberikan peringatan.
"Kemudian kami juga siapkan board di sana dan kami juga membuat kartu penalti. Kartu merah," kata Suzi.
"Kan mereka kami awasi, kalau mereka merusak, kami langsung kasih kartu merah," lanjut dia.
Setelah diberi kartu merah, pengunjung yang melakukan pelanggaran akan diberi surat peringatan dan sanksi.
Sanksi tersebut berupa larangan bagi pengunjung yang melanggar aturan untuk masuk Tebet Eco Park selama tiga bulan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/07/05/13160811/warga-diminta-pakai-transportasi-umum-saat-kunjungi-tebet-eco-park-ini