Salin Artikel

Pengelola Transportasi dan Ruang Publik di DKI Jakarta Dinilai Abaikan Prokes Covid-19

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelola transportasi umum dan ruang publik di DKI Jakarta dinilai cenderung mengabaikan protokol kesehatan Covid-19.

Hal itu dinyatakan anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Idris Ahmad, Rabu (6/7/2022), berkait lonjakan kasus Covid-19 di Jakarta sehingga menjadi kota penyumbang kasus infeksi corona terbanyak di Indonesia pada 4 Juli 2022.

"Saya lihat banyak fasilitas transportasi publik dan ruang publik yang sudah mulai kendur menerapkan protokol kesehatan," papar Idris dalam keterangannya, Rabu (6/7/2022).

"Bahkan, para pengelola (transportasi umum dan ruang publik) sudah mulai abai (menerapkan protokol kesehatan)," imbuhnya.

Menurut Idris, pengelola stasiun, halte, mal, dan lainnya tetap harus menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.

Berdasar pengamatannya, pemindaian QR code PeduliLindungi sudah mulai jarang dilakukan, bahkan cenderung diabaikan di ruang publik.

"Mestinya stasiun, halte, mal, pasar dan ruang publik tetap ketat menegakkan protokol kesehatab. Karena saya lihat di beberapa ruang publik, scan aplikasi PeduliLindungi sudah mulai jarang, bahkan diabaikan," urai Idris.

Karena itu, ia mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta agar menyegerakan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga alias booster.

Pemprov, katanya, harus menyegerakan vaksinasi booster karena Ibu Kota menjadi penyumbang kasus Covid-19 terbanyak pada 4 Juli 2022, yakni 737 kasus.

"Dan total kasus aktif di Jakarta sebanyak 8.673 orang yang masih dirawat atau isolasi," ucap dia.

Dengan demikian, selain menegakkan protokol kesehatan, Pemprov DKI Jakarta juga harus menyegerakan vaksin booster untuk warganya.

"Keduanya adalah satu kesatuan, di mana masyarakat perlu diimbau dan diingatkan hal tersebut. Tentunya perlu kerja-kerja dari Pemprov agar dua syarat ampuh itu dapat berjalan beriringan," tuturnya.

Idris menyatakan, berdasarkan data, vaksinasi booster belum mencapai 50 persen dari jumlah warga DKI Jakarta.

Vaksin booster di Ibu Kota, per 4 Juli 2022, baru mencapai 4.091.936 dari jumlah total warga Jakarta di atas 10 juta jiwa.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/07/06/15491221/pengelola-transportasi-dan-ruang-publik-di-dki-jakarta-dinilai-abaikan

Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke