Salin Artikel

Petugas Derek Paksa 12 Mobil yang Parkir Sembarangan di 4 Lokasi Jakarta Selatan

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi dan petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta menderek 12 mobil yang parkir sembarangan di empat jalan kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Rabu (6/7/2022).

Empat lokasi tersebut yakni Jalan Senopati dan Jalan Suryo, Jalan Wolter Monginsidi, dan Jalan Gunawarman.

Kapala Sub Uni (Kasubnit) Lantas Turjawali Kebayoran Baru, Jakarta Selatan AKP Budi Harsono mengatakan, 12 mobil yang diderek itu dalam operasi yang digelar pada Rabu pagi dan sore.

"Iya ada 8 (mobil yang diderek) pagi, dan 4 mobil (yang diderek) pada Rabu sore," ujar Budi saat ditemui di kawasan Wolter Monginsidi, Rabu.

Penindakan derek paksa mobil dari lokasi parkir liar itu dilakukan setelah Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyoroti kemacetan yang kerap terjadi di Jalan Senopati dan Jalan Suryo.

Budi menjelaskan, operasi penindakan mobil yang parkir sembarangan dilakukan tiga kali dalam satu hari, mulai pagi, sore, hingga malam hari.

Operasi penindakan pagi hari digelar mulai pukul 07.00-12.00 WIB, sore pukul 16.00-18.00 WIB, dan malam pukul 19.00-22.00 WIB.

Adapun dalam proses penindakan kali ini petugas lebih dahulu mengedepankan imbauan kepada pemilik mobil untuk segera memindahkan sebelum diderek.

"Kita cari sopirnya atau pemilik kendaraanya. Kita tegur, "tolong pindahkan" kita kasih waktu 5 sampai 10 menit, kalau tidak ada orangnya kita derek," ucap Budi.

Sebelumnya, Fadil Imran memerintahkan jajaran Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya untuk segera memetakan ulang titik-titik kemacetan di Jakarta.

"Kemacetan kemacetan itu Pak Rusdi, tolong diidentifikasi. Jadi cari di mana titik-titik yang selalu macet, tetapi dianggap menjadi sebuah kebiasaan," ujar dia.

Menurut Fadil, beberapa lokasi yang hampir setiap hari menjadi titik macet adalah kawasan Jalan Suryo dan Jalan Senopati, Jakarta Selatan.

Padahal, kemacetan di dua ruas jalan tersebut dapat diurai oleh petugas. Sebab, kemacetan bukan hanya disebabkan oleh peningkatan volume kendaraan yang melintas.

Kondisi tersebut disebabkan oleh banyaknya mobil yang parkir sembarangan di bahu jalan, bahkan di jalur pejalan kaki hingga mengganggu aktivitas warga.

"Sebenarnya macet itu bisa diurai. Contoh di sepanjang Jalan Suryo dan sepanjang Jalan Senopati," kata Fadil.

"Kalau bisa setiap hari diderek itu mobil yang parkir (sembarangan) di depan. Kalau perlu ada posko lalu lintas bersama DLLAJR di situ itu," sambung dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/07/06/19332961/petugas-derek-paksa-12-mobil-yang-parkir-sembarangan-di-4-lokasi-jakarta

Terkini Lainnya

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke