Salin Artikel

Fakta-fakta Pembongkaran Makam Perempuan yang Tewas Dicekik dan Dibuang Pacar untuk Otopsi...

Makam IM dibongkar untuk keperluan otopsi guna mengetahui secara pasti penyebab kematian korban.

Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan dokter ahli forensik dari Rumah Sakit Polri Kramatjati untuk melakukan otopsi.

Adapun pembongkaran makam dilakukan secara tertutup.

Jenazah IM kemudian diotopsi langsung di dekat pusara makamnya oleh tim forensik RS Polri Kramatjati.

Otopsi memakan waktu hampir dua jam atau dimulai sejak pukul 14.00 hingga 15.45 WIB.

Kompas.com merangkum fakta-fakta yang ditemukan berdasarkan hasil otopsi jenazah IM:

Hasil otopsi sesuai dengan pengakuan pelaku

Hasil otopsi sementara, Yogen menuturkan, cocok dengan keterangan tersangka bahwa korban meninggal karena dicekik dengan kain.

"Kebetulan tadi sudah selesai untuk otopsi tersebut dan hasilnya identik dengan pengakuan pelaku, yaitu bahwa ditemukan adanya kekerasan benda tumpul di sekitar leher korban," kata Yogen kepada wartawan di TPU Pitara, Rabu.

Selain itu, dokter forensik menyatakan bahwa ada penyumbatan di leher korban akibat tekanan benda tumpul.

"Di situ terlihat sekali ada penyumbatan napas sehingga dokter forensik menyatakan bahwa korban meninggal karena terhambatnya napas melalui saluran leher akibat tekanan benda tumpul," ujar Yogen.

Ada luka di leher kiri korban

Yogen mengatakan, berdasarkan keterangan dokter forensik, terdapat luka akibat jeratan di leher kiri korban.

"Bahwa ditemukan adanya kekerasan benda tumpul di sekitar leher korban, diduga oleh cekikan atau jeratan. Ada yang lebih dalam di leher sebelah kiri terlihat sekali ada penyumbatan napas," ujar Yogen.

Korban telah meninggal sebelum dibuang ke kali

Polisi menyebutkan, jasad IM telah meninggal sebelum dibuang ke Kali Krukut oleh pacarnya, FR (27).

"Iya, menurut keterangan dokter demikian (korban sudah meninggal sebelum dibuang ke kali). Jadi korban sudah meninggal akibat tekanan benda tumpul di lehernya," kata Yogen.

Lebih lanjut, Yogen berujar, hal itu juga diperkuat oleh hasil pemeriksaan jasad korban. Dokter forensik menyatakan bahwa kondisi paru-paru korban bersih.

"Kalau masih hidup kan di dalam air itu kemungkinan (organ di tubuh korban) ada air masuk situ, tapi tidak ditemukan. Paru-paru bersih dan jantung juga bersih semua," tutur Yogen.

Otopsi sebagai bukti tambahan untuk menjerat pelaku

Yogen mengatakan, hasil visum tersebut nantinya akan dijadikan alat bukti tambahan. Bahkan, pasal yang menjerat pelaku bisa berubah ataupun bertambah.

"Nanti setelah hasil visum kemungkinan enam hari dari dokter. Ini akan digunakan sebagai salah satu alat bukti untuk menjerat pelaku, nanti kami tentukan pasalnya," ujar Yogen.

Untuk sementara ini, dikatakan Yogen, pelaku disangkakan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan atau Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.

"Kemarin sudah ditentukan Pasal 338 atau 340. Nanti pembuktiannya, kami lihat dari keterangan tersangka maupun dari saksi lain, apakah pembunuhan ini dilakukan secara direncanakan atau emang spontanitas. Nanti akan kami buktikan dari keterangan-keterangan di BAP nanti," imbuh dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/07/07/09530841/fakta-fakta-pembongkaran-makam-perempuan-yang-tewas-dicekik-dan-dibuang

Terkini Lainnya

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Megapolitan
Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Megapolitan
Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Megapolitan
Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Megapolitan
Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke