Salin Artikel

Ketika Orang Terkait Narkoba Kocar-kacir dan Hotel 10.000 yang Berdiri Lagi di Kampung Boncos

JAKARTA, KOMPAS.com - Permukiman rawan peredaran narkoba, Kampung Boncos di Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat, akhir-akhir ini jadi langganan penggerebekan polisi.

Enam hari berlalu sejak terakhir digerebek, kali ini Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat turut 'berkunjung' dengan rombongan petugas berpakaian biasa, pada Selasa (12/7/2022).

Penggerebekan dilakukan dengan operasi senyap. Polisi pun datang menggunakan sepeda motor dan berpakaian biasa.

Menuju lokasi pusat aktivitas peredaran narkoba berupa lahan kosong di tengah permukiman, polisi menelusuri gang-gang sempit di tengah kampung.

Di tengah perjalanan, beberapa orang yang melihat polisi tanpa seragam pun langsung melarikan diri. Polisi langsung berlari dan mengejar orang-orang tersebut melewati jalan-jalan tikus yang cukup banyak dan memusingkan.

Seakan sudah hafal dengan setiap belokan di sana, beberapa orang berhasil meloloskan diri. Namun, polisi berhasil menangkap dua orang.

Di waktu bersamaan, anggota polisi lainnya langsung menuju lahan kosong. Di sana, polisi menemukan bangunan liar nonpermanen dengan julukan Hotel 10.000 yang sudah kembali dibangun.

Di dalamnya, polisi menemukan dua pria yang tengah tertidur pulas. Keduanya diduga baru saja mengonsumsi narkoba di tempat itu.

Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Akmal mengatakan, secara keselururuhan operasi, polisi berhasil menangkap empat orang dari aksi kejar-kejaran dan mereka yang tertidur pulas di Hotel 10.000.

"Sebelumnya tim kami sudah memantau dan mengamankan empat orang. Semuanya positif (menggunakan narkoba)," kata Akmal usai penggerebekan, Selasa.

Akmal mengatakan, polisi masih mendalami apakah ada di antara pelaku yang diamankan merupakan seorang pengedar.

"Sementara kita belum tahu posisi mereka sebagai apa, yang jelas kami melakukan penegakan hukum di sini, sementara mereka kami temukan sedang menggunakan," jelas Akmal.

Sementara itu, saat penggeledahan barang-barang pelaku, polisi menemukan sebuah ID Pers di dalam tas. Salah satu pelaku, DK, mengaku berprofesi sebagai wartawan di salah satu media daring.

"Ngakunya wartawan, tapi perlu pendalaman. Lagi proses pemeriksaan," kata Akmal.

Kendati demikian, polisi tidak menemukan bukti penggunaan narkoba pada tubuh DK. Namun, polisi menemukan beberapa klip sabu dan alat hisap sabu di bawah bangunan yang DK gunakan untuk tidur tersebut.

Kepada polisi, DK mengaku sudah biasa mengonsumsi narkotika jenis sabu di Kampung Boncos.

“Baru ini lagi, pokoknya minggu ini tiga kali ke sini. (Beli) Rp 100 ribu. Dikit lah, paling berapa kali,” kata DK kepada polisi saat diamankan, Selasa.

Selain pelaku, dalam penggerebekan kali ini polisi juga menemukan sejumlah barang bukti.

"Ditemukan barang bukti berupa enam paket kecil sabu yang beratnya belum diketahui," kata Akmal.

Akmal mengatakan, barang bukti yqng diamankan, tidak ada yang disembunyikan.

"Barang bukti tidak disembunyikan, paket itu sedang mereka siapkan untuk dipakai. Mereka menggunakan terang-terangan," kata dia.

Selain paket kecil sabu, polisi juga mengamankan barang bukti alat yang digunakan untuk mengonsumsi sabu.

"Sementara peralatan bong, dan peralatan-peralatan untuk menggunakan sabu," imbuh Akmal.

Hotel 10.000 dirobohkan lagi

Padahal, belum genap sepekan dirobohkan, Hotel 10.000 dirobohkan dan dibakar oleh Polsek Palmerah dalam penggerebekan pada Rabu (6/7/2022) sore.

Hotel 10.000 terbuat dari kayu dan terpal, juga seng pada atapnya. Gubuk-gubuk tersebut berukuran beragam. Satu gubuk cukup mencolok lantaran berbentuk rumah panggung.

Meski baru enam hari berlalu, kini Hotel 10.000 yang diduga didirikan kembali oleh bandar narkoba, kembali berdiri hampir serupa dengan wujud sebelumnya, termasuk rumah panggungnya.

Mengantisipasi bangunan itu "hidup" lagi, Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Pasma Royce berencana membuat sebuah posko di lahan tersebut.

"Di daerah ini kami akan mendirikan pos seperti di Kampung Ambon. Nanti akan ada kehadiran polri di pos selama 24 jam. Bukan hanya dalam langkah pencegahan bersifat patroli atau yang lain-lain, tapi mengedukasi juga masyarakat dengan berbagai hal yang bersifat positif," kata Pasma Royce di Palmerah, Selasa.

Pasma menyebut pihaknya telah melakukan koordinasi dan memiliki konsep. Kini sedang menunggu eksekusi pembangunan posko.

"Kita sudah koordinasi, konsep sudah ada gambar sudah ada, nanti kita akan bangun," kata dia.

"Namun, karena lokasi (lahan tanah) milik instansi lain, tentu harus koordinasi untuk melakukan pembangunan di sana," imbuh Pasma.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/07/13/08455381/ketika-orang-terkait-narkoba-kocar-kacir-dan-hotel-10000-yang-berdiri

Terkini Lainnya

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke