Salin Artikel

Kritik Ucapan Bupati Kepulauan Seribu soal Helipad, Ketua DPRD DKI: Mana Ada Tarif Helikopter Lebih Murah!

Prasetio utamanya mengkritik ucapan Junaedi yang menyebutkan bahwa pembaharuan helipad dilakukan untuk menarik pengunjung datang ke Pulau Panjang.

Menurut Junaedi, berangkat ke Pulau Panjang menggunakan helikopter lebih murah dibandingkan menggunakan kapal motor atau boat.

"Sekarang mana ada tarif helikopter lebih murah daripada boat! Cek di aplikasi perjalanan, (tarif helikopter) paling murah itu Rp 5 juta, itu pun dengan durasi singkat, paling berapa menit. Ngawur, harusnya seorang Bupati paham aturan," kata Prasetio dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (13/7/2022).

Selain itu, Prasetio juga menyoroti pengakuan Junaedi yang mengatakan bahwa dana pembangunan helipad berasal dari perorangan berupa corporate social responsibility (CSR).

Menurut Prasetio, CSR biasanya didapatkan dari perusahaan sebagai bentuk kontribusi untuk lingkungan sekitar.

"Mana ada perorangan kasih CSR," ujar Prasetio.

Oleh karena itu, politikus PDI-P ini menegaskan bahwa setiap pemanfaatan pulau di Kabupaten Kepulauan Seribu harus sesuai ketentuan.

Dengan begitu, kata dia, akan ada syarat-syarat termasuk perizinan yang harus dipenuhi perorangan atau perusahaan jika ingin menggunakan fasilitas milik pemerintah.

"Sekarang gini, kamu punya rumah terus dimasukin orang enggak kulonuwun, langsung saja jualan di teras rumah, apa bisa diterima," kata Prasetio.

"Ini pemanfaatan aset loh, masa enggak ada kontribusinya buat PAD (pendapatan asli daerah) ke kami (Pemprov DKI). Sekarang dia bilang mau usul bikin aturannya, itu setelah saya sidak. Kemarin ke mana saja," imbuh dia.

Sebelumnya diberitakan, Bupati Junaedi menyebutkan, Pulau Panjang yang ada di wilayahnya lebih murah dijangkau dengan menggunakan helikopter ketimbang kapal laut.

Hal itu dinyatakan Junaedi saat menghadiri rapat evaluasi serapan anggaran triwulan ke-II Tahun Anggaran 2022 di Ruang Rapat Komisi A DPRD DKI Jakarta, Senin (11/7/2022).

Junaedi menyebutkan bahwa nantinya Pulau Panjang akan menjadi salah satu destinasi wisata religi karena ada Masjid Sultan Mahmud Zakaria di sana.

Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono pun mempertanyakan apakah wisatawan rela naik helikopter untuk menuju Pulau Panjang.

"Sebenarnya lebih murah (naik helikopter) kalau dibanding sewa kapal boat. Kalau untuk satu helikopter itu Rp 6 juta-Rp 7 juta buat enam orang. Kalau boat kan bisa lebih dari itu," papar Junaedi saat rapat.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/07/13/11594051/kritik-ucapan-bupati-kepulauan-seribu-soal-helipad-ketua-dprd-dki-mana

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Satpol PP Bogor Copot Atribut Kampanye yang Ditempel di Tiang Listrik dan Pohon

Satpol PP Bogor Copot Atribut Kampanye yang Ditempel di Tiang Listrik dan Pohon

Megapolitan
Kesalnya Korban Remas Payudara di Pamulang, Pelakunya Diteriaki, tetapi Malah Senyum

Kesalnya Korban Remas Payudara di Pamulang, Pelakunya Diteriaki, tetapi Malah Senyum

Megapolitan
Kesaksian Tetangga: Tante Balita yang Dianiaya Pacarnya di Kramatjati Tolak Antar Keponakannya ke Rumah Sakit

Kesaksian Tetangga: Tante Balita yang Dianiaya Pacarnya di Kramatjati Tolak Antar Keponakannya ke Rumah Sakit

Megapolitan
Jasad Perempuan Terlakban di Cikarang Dibunuh dengan Racun Tikus oleh Pacarnya

Jasad Perempuan Terlakban di Cikarang Dibunuh dengan Racun Tikus oleh Pacarnya

Megapolitan
2 Ruang Kelas SDN Setiamekar 03 Tambun Ambruk, Bangunan Sudah Lama Rusak

2 Ruang Kelas SDN Setiamekar 03 Tambun Ambruk, Bangunan Sudah Lama Rusak

Megapolitan
'Update' Kasus Perampokan Minimarket di Kalibaru, Polisi: Pelaku Masih Kami Buru

"Update" Kasus Perampokan Minimarket di Kalibaru, Polisi: Pelaku Masih Kami Buru

Megapolitan
Bertemu Firli Bahuri di GOR, SYL Disebut Datang Tanpa Janji, Pulang Tanpa Pamit

Bertemu Firli Bahuri di GOR, SYL Disebut Datang Tanpa Janji, Pulang Tanpa Pamit

Megapolitan
Pembunuhan Wanita Terlakban di Bekasi Dipicu Persoalan Utang dan Asmara

Pembunuhan Wanita Terlakban di Bekasi Dipicu Persoalan Utang dan Asmara

Megapolitan
Nama Gedung Blok G Balai Kota DKI Diganti Jadi Graha Ali Sadikin

Nama Gedung Blok G Balai Kota DKI Diganti Jadi Graha Ali Sadikin

Megapolitan
Sedang Kendarai Motor, Seorang Perempuan di Tangsel Jadi Korban Remas Payudara

Sedang Kendarai Motor, Seorang Perempuan di Tangsel Jadi Korban Remas Payudara

Megapolitan
Sambil Menangis, Ibu Bayi Diduga Korban Malapraktik: Adik, Mama Akan Cari Keadilan untuk Kamu

Sambil Menangis, Ibu Bayi Diduga Korban Malapraktik: Adik, Mama Akan Cari Keadilan untuk Kamu

Megapolitan
Bayi HNM Diduga Korban Malapraktik Meninggal, Evayanti Marbun Menangis Histeris di Depan RS Hermina Podomoro…

Bayi HNM Diduga Korban Malapraktik Meninggal, Evayanti Marbun Menangis Histeris di Depan RS Hermina Podomoro…

Megapolitan
Kondisi Balita yang Dianiaya Pacar Tantenya di Kramatjati Disebut Kurus, Tetangga: Kadang Dia Minta Nasi

Kondisi Balita yang Dianiaya Pacar Tantenya di Kramatjati Disebut Kurus, Tetangga: Kadang Dia Minta Nasi

Megapolitan
Stasiun Pompa Ancol-Sentiong Diresmikan, Disebut Bisa Kurangi Banjir di 7 Kecamatan

Stasiun Pompa Ancol-Sentiong Diresmikan, Disebut Bisa Kurangi Banjir di 7 Kecamatan

Megapolitan
Kuasa Hukum: Foto Firli Bahuri dan SYL Tak Membuktikan Adanya Tindak Pidana Korupsi

Kuasa Hukum: Foto Firli Bahuri dan SYL Tak Membuktikan Adanya Tindak Pidana Korupsi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke