Berdasarkan data Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) DKI Jakarta, terdapat penambahan delapan kasus pelecehan di tahun ini dibandingkan tahun lalu. Padahal, tahun 2022 baru berjalan enam bulan.
"(Pada), 2021 itu ada tujuh kasus. (Pada), 2022 itu 15 kasus, (padahal) baru Januari- Juli," paparnya, ditemui di Stasiun Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (13/7/2022).
"Ada peningkatan yang signifikan di kasus pelecehan seksual di Jakarta, menurut laporan dari P2TP2A," sambung Riza.
Politisi Gerindra itu mengakui bahwa kasus-kasus pelecehan seksual itu terjadi di tempat umum, termasuk transportasi umum.
"(Kasus terjadi) di wilayah Jakarta , di tempat-tempat umum, termasuk di tempat-tempat transportasi," ucap dia.
Dalam kesempatan itu, Riza turut menyinggung bahwa angka kasus pelecehan seksual di Indonesia juga meningkat pada 2022 jika dibandingkan dengan angka kasus pada 2021.
Katanya, pada 2021, terdapat 8.730 kasus pelecehan seksual yang terjadi di Indonesia.
"Ada peningkatan terkait pelecehan seksual di Indonesia. Di Januari 2022 saja sudah 797, (padahal) baru satu bulan," ungkap Riza.
Berdasarkan peningkatan kasus itu, ia meminta warga Jakarta untuk berhati-hati dan melapor jika menjadi korban atau menyaksikan tindakan pelecehan seksual.
Riza berujar, warga Jakarta bisa menguhubungi layanan di nomor 112 atau pos layanan pusat pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan dan anak (P2TP2A).
"Laporkan ke pos call center 112 atau pos layanan P2TP2A, yaitu 081317617622. Warga harus berani melaporkan," sebutnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/07/13/22065701/wagub-dki-ungkap-angka-kasus-pelecehan-seksual-di-jakarta-meningkat