Salin Artikel

Waktunya Fokus Belajar, Anak "SCBD" Jangan Setiap Hari ke Dukuh Atas untuk "Citayam Fashion Week"

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta para remaja yang nongkrong di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, agar tidak setiap hari datang meramaikan "Citayam Fashion Week".

Sebab, Riza menekankan bahwa saat ini masa liburan sekolah telah usai, sedangkan para remaja Sudirman, Citayam, Bojonggede, dan Depok alias "SCBD" waktunya kembali fokus belajar.

"Minggu lalu sudah dimulai sekolah. Namun demikian, karena masa belajar, saya minta adik-adik agar mengatur waktunya, jangan lagi setiap hari datang kesini," ujar Riza, di Jakarta, Sabtu malam.

Ia juga meminta remaja "SCBD" agar memanfaatkan waktu untuk belajar di rumah hingga menyelesaikan tugas sekolah.

Riza khawatir apabila remaja "SCBD" tidak dapat mengatur waktu dan malah asyik berkerumun di kawasan Dukuh Atas saban hari, hal ini justru akan mengganggu ketertiban umum.

"Jangan sampai ada anak-anak yang sampai lupa sekolah, kerjakan tugas baik-baik. Kalau sudah waktu malam seperti jam 22.00 WIB, kami minta anak-anak kembali ke rumah masing-masing," imbaunya.

Meski begitu, dirinya mengapresiasi para remaja yang datang untuk melakukan kegiatan fashion week tersebut.

Ia melihat bahwa kegiatan fashion week di kawasan Dukuh Atas merupakan inovasi yang mengarah ke perilaku remaja yang lebih positif.

"Saya mengapresiasi adik-adik, anak-anak kita yang punya kreativitas dan inovasi dengan melalukan kegiatan fashion week dan membuat konten yang positif," kata dia.

"Anak-anak tidak lagi membuat konten di jalan-jalan dengan menyebrang dan hampir tertabrak bus atau truk. Kami mengapresiasi dua hal itu," lanjut dia.

Sebagai informasi, "Citayam Fashion Week" saat ini masih diperbincangkan oleh publik.

Fenomena tersebut berawal dari tren di kalangan anak muda asal Depok, Citayam, dan Bojong Gede, Kabupaten Bogor, yang nongkrong dengan pakaian nyentrik di area Taman Kendal, Dukuh Atas, Jakarta Pusat.

Sambil nongkrong, mereka juga melakukan peragaan busana di jalanan atau street fashion show dengan street style ala fashion Citayam yang terbilang eksentrik.

Trotoar di area Taman Kendal pun menjadi sasaran. Trotoar itu mereka ubah menjadi area catwalk dadakan untuk gelaran "Citayam Fashion Week".

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/07/24/13193181/waktunya-fokus-belajar-anak-scbd-jangan-setiap-hari-ke-dukuh-atas-untuk

Terkini Lainnya

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke