Pantauan di lokasi, Senin (25/7/2022) siang, puluhan bangunan masih berdiri. Sejumlah warga masih beraktivitas di lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) itu.
Ketua RW 009 Palmeriam Sutrisno mengatakan, prostitusi dan judi di lokalisasi liar itu tetap beroperasi setiap hari.
"Untuk operasi masih tetap jalan setiap malam. Belum ada tanda-tanda penertiban. Belum ada gerakan untuk pembongkaran mandiri," ujar Sutrisno saat ditemui di lokasi, Senin.
Sutrisno menyebutkan, aktivitas di lokalisasi Gunung Antang sempat sepi sejak insiden penyerangan pada pertengahan Juni lalu.
Namun, aktivitas mulai bergeliat kembali dalam seminggu belakangan.
"Musik aktif lagi, cuma pelan. Kalau dulu kan kencang bener," kata Sutrisno.
Sutrisno mengaku mendapat informasi mengenai instruksi pembongkaran di lokalisasi itu dari aparat. Namun, ia tidak melihat adanya pembongkaran di lokasi.
"Saya sendiri sebagai ketua RW enggak dapat surat tembusan, cuma informasi saja. Kalau ada pembongkaran kan pasti lewat sini," ujar Sutrisno.
Kompas.com mencoba mengonfirmasi hal ini kepada Kepala Humas PT KAI Daop 1 Eva Chairunisa. Namun, hingga berita ini ditulis, Eva belum memberikan balasan.
Sebelumnya, Eva menyebutkan bahwa warga di lokalisasi liar itu bersedia membongkar sendiri lapak mereka.
"Mereka bersedia melakukan pembongkaran secara mandiri pada program bulan Juli (2022) ini," kata Eva, 4 Juli 2022.
Namun, Eva mengatakan bahwa pihaknya belum memberikan tenggat waktu kepada warga lokalisasi terkait pembongkaran mandiri itu.
Eva hanya mengatakan bahwa pembongkaran ditargetkan harus selesai pada Juli 2022.
"Target Juli (2022) ini selesai atau sampai SP3 berakhir," ujar Eva.
Eva menambahkan, ada sekitar 100 lapak liar di lokalisasi Gunung Antang yang harus dibongkar.
Adapun warga mendesak lokalisasi Gunung Antang ditutup imbas penyerangan yang terjadi di Jalan Kemuning, RT 005 RW 001, Kelurahan Rawa Bunga, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.
Setidaknya, penyerangan di wilayah RW 001 Rawa Bunga terjadi dua kali, yakni pada Minggu (12/6/2022) dini hari dan Senin (13/6/2022).
Empat warga terluka dan satu rumah rusak akibat dilempari batu saat penyerangan Minggu dini hari.
Sementara itu, pada saat penyerangan lanjutan, yakni Senin dini hari, warga mendengar suara tembakan lebih dari tiga kali.
Salah satu peluru menembus rolling door dan kaca etalase milik warga. Pelaku penyerangan diduga berasal dari lokalisasi tersebut.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/07/25/18201121/warga-lokalisasi-gunung-antang-belum-bongkar-lapaknya-ketua-rw-sebut