Salin Artikel

Tembok Rumah Warga di Bogor Ambruk akibat Hujan dan Angin Kencang, 1 Orang Terluka

Peristiwa itu terjadi pada Minggu (24/6/2022) malam.

Rumah milik Yanti Nuryanti yang dihuni tiga kepala keluarga itu hancur usai tembok pada bagian dapur ambruk.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Theofilo Patrocinio mengatakan, satu orang penghuni rumah mengalami luka sobek di bagian kaki setelah tertimpa runtuhan material tembok yang ambruk.

Korban atas nama Darmaji (59).

"Robohnya tembok ini menimpa salah satu penghuni rumah tersebut bernama Darmaji. Korban mengalami luka sobek pada bagian kaki," kata Theo, saat dikonfirmasi, Senin (25/6/2022).

Theo mengungkapkan, peristiwa itu terjadi karena dipengaruhi oleh faktor cuaca.

Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi pada Minggu malam menyebabkan ambruknya tembok rumah warga tersebut.

Saat ini, sambung Theo, korban sudah mendapat perawatan.

"Assessment sudah kita lakukan, termasuk memberikan bantuan berupa terpal," ucapnya.

Theo menambahkan, hujan deras pada Minggu malam juga menyebabkan tanah longsor di Kampung Cibuluh, Kelurahan Kedung Badak, Kecamatan Tanah Sareal.

Ia menuturkan, petugas BPBD baru mendapat laporan tersebut pada Senin dan langsung bergerak ke lokasi untuk melakukan proses evakuasi.

"Tidak ada korban jiwa. Kejadian itu menyebabkan tanah longsor dengan panjang 2,5 meter dan tinggi 3 meter. Tanah longsor ini mengancam keberadaan jalan setapak di lokasi," pungkas Theo.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/07/25/20295291/tembok-rumah-warga-di-bogor-ambruk-akibat-hujan-dan-angin-kencang-1-orang

Terkini Lainnya

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke