Salin Artikel

Seorang Pegawainya Jadi Tersangka Pemerkosaan, DLH DKI Akui Tak Lakukan Tes Psikologi Saat Merekrutnya

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mengaku tak melakukan tes psikologi saat merekrut pegawai penyedia jasa lainnya perorangan (PJLP).

Hal ini diungkap dalam rapat bersama Komisi B DPRD DKI Jakarta pada Selasa (26/7/2022).

DLH dipanggil oleh DPRD untuk membahas pegawai PJLP dari DLH, yakni seorang pria berinisial JP (23), yang diduga menjadi tersangka kasus pemerkosaan.

"Yang kurang kami lakukan penilaian dari tes psikologi, karena itu kami belum ada. Maksudnya, (tes psikologi) tidak dipersyaratkan," ucap Kasi Pengendalian Dampak Lingkungan dan Kebersihan Sudin DLH Kepulauan Seribu Glen Wanara, saat rapat, Selasa.

Dengan demikian, JP selaku PJLP tak melewati rangkaian tes psikologi saat melamar kerja.

Glen menambahkan, pelamar kerja hanya diwajibkan menyertakan sertifikat keahlian untuk lowongan tertentu saja, seperti misalnya PJLP nahkoda, sekuriti, dan lainnya.

"Misal (yang membutuhkan) keahlian khusus sepertu nahkoda, sekuriti, itu ada sertfikat khusus yang kami persyaratkan," tuturnya.

Glen melanjutkan, pada umumnya, proses rekrutmen PJLP dilakukan secara daring (online) selama masa pandemi Covid-19.

Selain itu, proses secara online dilakukan juga agar hasil seleksi bisa dilihat oleh umum.

"Para pelamar dapat mengirimkan lamaran sesuai dengan yang kami persyaratkan. Masing-masing pelamar hanya dapat mengirimkan untuk satu jabatan (posisi)," ujarnya.

Masih saat rapat, anggota komisi D DPRD DKI Nova Harivan Paloh lantas mengusulkan agar DLH DKI mengadakan tes psikologi saat merekrut PJLP.

Hal itu dilakukan agar meminimalisir aksi pemerkosaan yang bisa jadi terulang lagi di kemudian hari.

"Alangkah baiknya, ke depan, kalau bisa mungkin di tahun berikutnya diadakan juga. Perekrutan ditambahkan dengan tes psikologi. Saran saja, boleh didengar, dikaji lebih dalam," ujar Nova.

Untuk diketahui, JP selaku tersangka pemerkosaan telah dipecat oleh DLH DKI pada 22 Juli 2022.

Pemecatan dilakukan usai melewati serangkaian keperluan administrasi.

JP memerkosa korban bersama dengan seorang anak buah kapal berinisial SS (29) di sebuah kapal yang bersandar di Muara Angke, Jakarta Utara, 13 Juli 2022, sekitar pukul 01.00 WIB.

SS dan JP kemudian ditetapkan sebagai tersangka ditangkap kepolisian pada 15 dan 16 Juli 2022.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/07/26/15453751/seorang-pegawainya-jadi-tersangka-pemerkosaan-dlh-dki-akui-tak-lakukan

Terkini Lainnya

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke