Diketahui, ibu tiri dari R, yakni A (39), bekerja di Rumah Autis tersebut sejak 2017. A kemudian menikahi ayah dari korban pada 2020.
Isnawaroh, Kepala Direktorat Program Cagar Foundation yang mendirikan program Rumah Autis, mengatakan bahwa ia bersedia menerima R jika korban didiagnosis memiliki kondisi khusus.
"Tentu kami harus mendapatkan hasil akhir assesment dari diagnosis psikolog yang menangani. Jadi, kalau memang betul anak ini murni berkebutuhan khusus, pastinya kami akan terbuka juga (memberi pendidikan)," ujar Ismunawaroh, saat dihubungi, Selasa (26/7/2022).
Pihak Rumah Autis menyayangkan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh A kepada anak tirinya, R.
Ismunawaroh pun menyatakan ia tidak sepakat dengan segala bentuk tindakan kekerasan, dan berharap agar korban segera mendapatkan pemulihan.
"Prinsipnya, kami tidak sepakat dengan segala bentuk kekerasan, apapun itu. Mudah-mudahan R dapat penanganan yang terbaik," ujar Ismunawaroh.
Diberitakan sebelumnya, R kini sudah diserahkan ke pihak Kementerian Sosial dan menjalani pemulihan serta terapi di Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) Departemen Sosial Kota Bekasi.
"Jadi, kami akan lakukan terapi psikologis dan pemulihan kondisi fisik kepada si korban ini," ungkap Kepala STPL I Ketut Supena, saat ditemui, Senin (25/7/2022).
Meski belum dapat memastikan sampai berapa lama R akan berada di STPL, Supena memastikan bahwa pihaknya akan fokus terhadap pemenuhan semua kebutuhan R.
"Nanti kami akan melakukan assement, ada tim kami yang di sini, melakukan tindakan lanjutan secara menyeluruh terhadap kondisi R," ujar Supena.
Sementara itu, diwawancarai di tempat yang sama, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi Novrian mengungkapkan bahwa R akan dibantu oleh berbagai pihak yang lain untuk pemulihan kondisinya.
Pendampingan tersebut dilakukan guna memantau perkembangan dari R terkait kondisi fisik dan psikologisnya pasca kejadian menimpa diri R.
"Ini menjadi PR kami, bagaimana melakukan recovery kondisi fisiknya, bagaimana melakukan recovery fungsi sosial si R. Pendekatan psikososial itu penting dan kami bersinergi semua. Dari mulai KPAD, DP3A, Dinsos, dan juga Kemensos," kata Novrian.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/07/26/19024591/rumah-autis-bersedia-didik-korban-pemasungan-di-bekasi-jika-terbukti