Pada Juli 2022, dilaporkan ada enam kasus DBD baru di Pondok Labu.
Sebelumnya, terdapat 55 warga Pondok Labu, dari usia balita hingga dewasa, yang terjangkit DBD pada Juni 2022.
Camat Cilandak Djaharuddin mengatakan, jumlah tersebut merupakan akumulasi sejak Januari 2022. Saat ini, semua warga telah dinyatakan sembuh.
Ia pun meminta kepada warga khususnya yang berada di Kelurahan Pondok Labu untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan.
Genangan yang bisa menjadi tempat berkembang jentik nyamuk hendaknya dimusnahkan.
"Yang kami inginkan adalah si pemilik rumah, bangunan, atau lahan yang harusnya peduli lingkungan," ujar Djaharuddin saat dihubungi, Rabu (27/7/2022).
Djaharuddin mengatakan, sejumlah petugas juru pemantau jentik atau jumantik yang ada di tingkat RW dan RT diminta gencar melakukan pengawasan sebagai antisipasi agar tidak bertambahnya kasus DBD.
"Karena Jumantik terjadwal pemantauan jentik itu Setiap hari selasa dan Jumat," kata Djaharuddin.
Djaharuddin mengungkapkan, dugaan penyebab merebaknya kasus DBD di wilayah Kelurahan Pondok Labu itu karena adanya lahan kosong yang tidak terjangkau oleh pemantauan jentik Jumantik.
"Kalau mau masuk harus izin dengan pemilik lahan. Jangan sampai kita kesalahan masuk tanpa izin," ucap Djaharuddin.
Sebagai informasi, angka kasus DBD yang ada di Kelurahan Pondok Labu merupakan angka tertinggi dari seluruh kelurahan yang ada di Jakarta Selatan.
Total kasus DBD keseluruhan yang ada di wilayah Jakarta Selatan mencapai 1.036 kasus sejak Januari-Juli 2022.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/07/27/18391361/61-orang-di-kelurahan-pondok-labu-terjangkit-dbd-warga-diminta-peduli