Kecelakaan tersebut menewaskan dua pekerja bangunan, AJ (48) dan IN (23). Keduanya saat itu sedang melakukan pengerjaan bagian atap lantai 2 gedung sasana olahraga itu.
Satu di antara korban tewas di lokasi, sedangkan satu meninggal dunia saat menerima perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah Mampang Prapatan.
Diduga jatuh tertimpa material bangunan
Camat Mampang Prapatan Ujang Hermawan menjelaskan, insiden kecelakaan kerja itu terjadi pada Minggu sekitar pukul 13.00 WIB.
Belum lama ini, bangunan GOR Mampang Prapatan itu sedang dilakukan peremajaan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta.
Belum diketahui pasti sejak kapan GOR Mampang Prapatan direvitalisasi. Namun, dikatakan Ujang, GOR tersebut sejak Jumat (29/7/2022), sudah tidak bisa digunakan.
"Itu kan punya Dinas Olahraga. Saya juga tidak berani komentar. Biasanya saya Jumat kemarin pengin olahraga, tidak tahunya GOR sedang persiapan direhab," kata Ujang, Senin (1/8/2022).
AJ dan IN disebut terjatuh setelah tertimpa besi dan material bangunan yang runtuh dari atap lantai dua.
"Informasi yang saya dapat itu kecelakaan, apa karena jatuh dua-duanya dari atas, itu saya belum dapat secara jelas (kronologi)," ujar Ujang.
Selain menimpa kedua korban, besi bangunan GOR Mampang yang terjatuh dari atas gedung juga menimpa salah satu mobil yang sedang terparkir.
"Pada saat kejadian, besinya (bangunan GOR) itu menancap ke mobil," ucap Ujang.
Sementara itu, Kapolsek Mampang Prapatan Kompol Supriyadi mengatakan, tembok bangunan tersebut mendadak ambruk karena diduga terdorong oleh angin.
Kedua korban pun tertimpa tembok dan jatuh ke lantai dasar.
"Itu kan mereka bongkar tembok. Tahu-tahu angin kencang, terus temboknya roboh timpa mereka. Jadi ketiban reruntuhan," kata Supriyadi, Senin.
Korban tak pakai alat pelindung diri
Pekerja bangunan itu diduga tak menggunakan alat pelindung diri saat mengerjakan proyek revitalisasi GOR tersebut.
Hal itu terlihat dari tak ditemukan helm pelindung dan alat lain yang ditemukan saat kedua korban dievakuasi warga.
"Saat (korban) diangkat pakai mobil pikap untuk dibawa ke rumah sakit, dia terlihat tidak pakai peralatan," ujar Ujang.
Ujang mengatakan, sampai saat ini ia belum mendapatkan informasi secara terperinci terkait tidak adanya alat pelindung diri pada kedua korban.
"Apa dipakai tapi lepas saat terjatuh, saya juga belum ada laporan tambahan dari pekerja lain," kata Ujang.
Dari ketujuh saksi, satu di antaranya merupakan penanggung jawab proyek revitalisasi GOR Mampang Prapatan.
"Iya kami dalami ke sana (unsur kelalaian), walaupun ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan," ujar Supriyadi saat dihubungi.
Peristiwa kecelakaan kerja itu masih diselidiki untuk menjadi bahan evaluasi terhadap pengerjaan proyek.
Sebab, ada dugaan unsur kelalaian yang harus dievaluasi oleh penanggung jawab demi keselamatan para pekerja ke depannya.
"Kami tetap dalami sebagai pembelajaran ke depannya bahwa pekerjaan ini taruhannya nyawa. Perlu ada standarnya," kata Supriyadi.
Revitalisasi dihentikan
Adapun proses revitalisasi GOR Mampang Prapatan dihentikan sementara sejak Senin (1/8/2022) sore.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, kemarin, tidak ada aktivitas apa pun di lokasi proyek.
Gerbang masuk GOR Mampang Prapatan telah ditutup dan dipasangi garis polisi.
"Untuk sementara disetop. Karena ini kan di-police line, istilahnya masih berperkara. Kelanjutannya belum tahu lagi," ujar Bambang, warga sekitar saat ditemui di lokasi.
Selain itu, garis polisi juga dipasang untuk menutup akses jalan di samping GOR Mampang Prapatan.
Akses jalan itu menjadi lokasi di mana puing dan besi GOR Mampang Prapatan jatuh lalu menimpa mobil warga yang terparkir.
"Iya itu juga ditutup, karena besi yang menimpa korban dan mobil jatuh di situ," ucap Bambang.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/08/02/07301401/tembok-gor-mampang-roboh-timpa-mobil-2-pekerja-tewas-hingga-revitalisasi