Salin Artikel

Sekolah di Pejaten Timur Jaksel Bantah Wajibkan Siswi Pakai Jilbab

Kepala SMPN 46 Endin Haerudin membantah kabar tersebut.

Menurut Endin, sekolah tidak pernah mengeluarkan aturan, baik secara lisan maupun tertulis, mengenai kewajiban siswi menggunakan jilbab.

"Kami dari sekolah tidak pernah memberikan informasi lisan maupun tertulis mengenai kewajiban menggunakan jilbab. Itu sama sekali tidak ada," ujar Endin saat dikonfirmasi pada Rabu (3/8/2022).

Endin mengatakan, para siswi yang menggunakan jilbab saat pembelajaran tatap muka di sekolah tidak dipaksa atau merupakan keinginan siswi sendiri.

"Kalau pun anak yang berjilbab, itu karena memang atas kehendak dirinya. Adapun ketika seorang guru yang memang menanyakan ketika seorang anak belum berjilbab, itu mungkin dia sedang berada di kelas," kata Endin.

"Fungsinya kan membangun karakter, tidak hanya pengetahuan, tetapi juga sikap dan keterampilan anak murid. Dalam sikap itu kan ada sosial dan spiritual. Spiritual itu salah satunya menanamkan keimanan dan ketakwaan. Dalam kesehariannya banyak turunannya," sambung dia.

Sebelumnya, siswi SMPN 46 berinisial R (13) mengaku ditegur beberapa kali oleh gurunya lantaran tidak memakai jilbab.

Siswi tersebut merasa disudutkan karena teguran untuk memakai jilbab itu disampaikan gurunya di depan anak-anak yang lain.

"Salah satu guru tuh ngomongnya di depan kelas gitu. Jadi mungkin adik saya merasa disudutkan," kata kakak korban yang berinisial DN (24), Selasa (2/8/2022).

R mengaku tertekan karena gurunya yang saban Senin dan Kamis mengajar kerap menegurnya. Ada dua guru yang menegur R agar memakai jilbab.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/08/04/07053051/sekolah-di-pejaten-timur-jaksel-bantah-wajibkan-siswi-pakai-jilbab

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke