JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya memastikan bahwa beras menjadi satu-satunya sembako bantuan sosial (bansos) presiden yang ditimbun di Lapangan KSU, Sukmajaya, Depok.
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Kombes Auliansyah Lubis menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh tim khusus (Timsus) tidak ditemukan ada bahan pokok lain di lokasi penimbunan.
"Hanya beras saja. Kami sudah mengecek dan memastikan hanya beras," ujar Auliansyah kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis (4/8/2022).
Menurut Auliansyah, asumsi masyarakat bahwa ada bahan pokok selain beras di tempat penimbunan tersebut muncul karena aroma tidak sedap dari lokasi penemuan.
"Adanya bahan pokok lain itu kan asumsi masyarakat, karena bau yang ditimbulkan," kata Auliansyah.
Pada kesempatan yang sama, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menegaskan bahwa tidak ada unsur pidana yang ditemukan dalam penimbunan sembako bansos presiden tersebut.
Pasalnya, tidak ada pihak-pihak yang dirugikan akibat penimbunan bansos presiden tersebut oleh pihak JNE Express selaku pihak penyalur ke masyarakat.
"Beras 3,4 ton yang ditanam ini adalah beras rusak. Kemudian terhadap beras 3,4 ton sudah diganti oleh pihak JNE kepada pemerintah dalam hal ini Kemensos," ungkap Zulpan.
"Dengan adanya kerusakan beras yang diganti, negara tidak dirugikan. Kemudian Masyarakat juga tidak dirugikan. Karena masyarakat yang seharusnya menerima bantuan sudah tersalurkan," sambungnya.
Dengan demikian, Polda Metro Jaya memutuskan untuk menutup kasus tersebut dan menghentikan proses penyelidikan.
"Ya kami hentikan, proses penyelidikan kami hentikan," tegas Auliansyah.
Sebagai informasi, penemuan sembako bantuan presiden ini bermula dari laporan seorang karyawan perusahaan jasa pengiriman logistik JNE.
Lapangan KSU tempat penemuan sembako itu biasa digunakan untuk parkir kendaraan JNE. Lokasi gudang JNE juga berada persis di seberang lapangan tersebut.
Adapun sembako bantuan presiden itu terdiri dari beras, minyak goreng, tepung terigu, dan telur.
Saat ditemukan pada Jumat (29/7/2022) lalu, sembako bantuan presiden itu terkubur di kedalaman tiga meter.
Pantauan di lokasi, tumpukan sembako bantuan presiden ini telah ditutup terpal berwarna biru.
Garis polisi pun telah terpasang di lokasi kejadian, dan beberapa karung beras telah terbuka hingga tercecer di tanah.
Bau busuk menyengat pun santer tercium, tampak sembako bantuan presiden ini telah membusuk hingga berjamur.
VP of Marketing JNE Express Eri Palgunadi mengatakan, tidak ada pelanggaran yang dilakukan JNE Express atas ditemukannya sejumlah paket bantuan sosial dari presiden di lahan tersebut.
Menurut Eri, bansos yang ditimbun dan dikubur di lahan tersebut adalah sembako bantuan presiden yang sudah dalam kondisi rusak.
"Kami sudah melalui proses standar operasional penanganan barang yang rusak sesuai dengan perjanjian kerja sama yang telah disepakati dari kedua belah pihak," ujar Eri dalam keterangannya.
Menyusul hal itu, Polda Metro Jaya pun kemudian membentuk timsus untuk mengusut tuntas kasus penimbunan sembako bansos presiden itu.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/08/04/14481561/polda-metro-pastikan-bansos-presiden-yang-ditimbun-di-depok-hanya-beras