Salin Artikel

Saat Asa Nuryadi dan Lahuri Pupus di Pameran Bursa Kerja, Sudah Terlalu Tua untuk Melamar...

JAKARTA, KOMPAS.com - Di antara keramaian para pencari kerja yang berlalu-lalang di pameran bursa kerja, Nuryadi terlihat sedikit mencolok.

Tidak seperti pencari kerja lainnya yang berjalan terburu-buru dan bersemangat, Nuryadi terlihat sedikit lesu saat berjalan keluar dari bilik-bilik perusahaan di pameran itu.

Pria berusia 50 tahun itu mengaku tidak berhasil menaruh satu lembar lamaran pekerjaan pun di pameran bursa kerja tersebut.

"Alasannya, karena umur saya sudah 50 tahun. Di dalam, saya enggak taruh satu pun surat lamaran, enggak ngelamar sama sekali," ujar Nuryadi.

Menurutnya, puluhan perusahaan yang mengikuti bursa itu hanya mencari pekerja usia produktif.

"Saya buat nanya ke petugas saja minder, jadi cuma ngecek brosur-brosur yang ada di dalam booth. Tulisannya di sana mencari pekerja 18-35 tahun, maksimalnya. Saya bingung, kelewat banyak umurnya," ungka Nuryadi.

Padahal, momen festival kerja tersebut sudah dinantikannya sejak lama. Ia bahkan sudah menyiapkan berlembar-lembar berkas lamaran di dalam tasnya.

"Sehari-hari saya cuma jadi pengemudi ojol (ojek online). Datang ke sini, berharap dapat kerjaan yang lebih baik," sebut dia.

Ia bahkan rela mengantre berjam-jam sejak pagi hanya untuk bisa masuk ke area pameran.

"Saya datang jam 9 pagi, tiga jam lah saya mengantre. Ke sini memang sengaja datang, rencananya saya mau ngelamar kerjaan. Saya sudah bawa dan cetak banyak surat lamaran dan CV, " ujar dia.

"Tapi hasilnya saya enggak ngelamar sama sekali. Dari maksimal umur sudah jauh sekali, saya bingung," ungkap Nuryadi dengan pahit.

Nuryadi berharap, di tempat lain akan ada lowongan pekerjaan bagi pencari kerja yang berusia tua seperti dirinya.

Karena menurutnya, ada banyak orang seperti dia yang membutuhkan pekerjaan yang layak meski sudah berusia senja.

"Harapannya ada lagi lowongan pekerjaan yang tidak melihat umur. Kayak PPSU misalnya, enggak pake umur, harapannya pekerjaan kayak gitu yang harus diperbanyak. Kan dibutuhkan banyak orang juga. Jangan yang muda doang," Pungkas Nuryadi.

Selain Nuryadi, keadaan serupa juga dialami Lahuri yang sibuk berkeliling memfoto brosur-brosur lowongan pekerjaan di sekitar area pameran.

Pria berusia 40 tahun itu datang jauh-jauh dari Cipinang, Jakarta Timur, ke lokasi pameran di Jakarta Barat di sela-sela waktu bekerjanya sebagai pengemudi ojol. 

"Saya enggak jadi masuk antrean, soalnya pas saya lihat-lihat dari brosur anak-anak (pengunjung yang sudah selesai melamar kerja), tulisannya (syarat pelamar) maksimal 35 tahun," ungkap Lahuri yang masih memakai jaket ojolnya.

Lahuri mengaku datang ke bursa kerja untuk melamar sebagai cleaning service. Sebelum menjadi pengemudi ojol, dia melakukan pekerjaan yang sama hingga Covid-19 melanda dan dia pun dirumahkan.

Lahuri berharap pemerintah maupun perusahaan mau membuka lowongan pekerjaan untuk pelamar dengan rentang usia yang lebih luas.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/08/04/20071801/saat-asa-nuryadi-dan-lahuri-pupus-di-pameran-bursa-kerja-sudah-terlalu

Terkini Lainnya

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Megapolitan
Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke