Pantauan Kompas.com di lokasi, proses pencarian Y dan S masih berlangsung hingga Senin (8/8/2022) siang pukul 12.54 WIB.
Tenda darurat berwarna oranye milik Basarnas didirikan tepat di pinggir tanggul Kali Bekasi.
Selain tenda darurat, pihak keluarga dari kedua korban tampak menunggu di tempat kejadian, tepat di bawah tenda berwarna biru yang juga didirikan di samping tenda milik Basarnas.
Dalam proses pencarian tersebut, satu mobil unit TKP dari pihak kepolisian juga disiagakan di lokasi.
Petugas yang melakukan pencarian menerjunkan 5 unit perahu karet, 4 unit rescue car, 2 peralatan selam, dan 2 unit ambulans di tempat kejadian.
Bibi dari korban Y mengatakan, awalnya keponakannya itu mengatakan hanya ingin memancing di Kali Bekasi. Namun, Y justru berenang di sana dan tenggelam.
"Pikirannya dia (korban Y), itu (kali) enggak dalam. Eh ternyata tenggelam, minta tolong sama temannya, itu yang tolongin si S, ternyata terbawa (arus) juga. Sama-sama enggak bisa berenang," ujar bibi Y di lokasi kejadian, Senin.
Sebagai anggota keluarga, bibi Y berharap kedua korban dapat segera ditemukan.
"Penginnya segera ditemukan. Kasihan juga keluarganya kan," harap dia.
Sebagai informasi, S dan Y dinyatakan hilang dan diduga tenggelam pada Minggu (7/8/2022) sekitar pukul 14.20 WIB.
Kepala Kantor SAR Jakarta Fazzli menuturkan, dua bocah tersebut diduga tenggelam akibat kelelahan saat berenang di Kali Bekasi.
"Kejadian bermula ketika ada enam orang anak-anak yang bermain di bantaran aliran kali tersebut," kata Fazzli.
"Kemudian satu dari mereka, yakni Y, kelelahan akibat berenang dan meminta tolong kepada temannya. Selanjutnya, korban lain, yaitu S, berusaha memberi pertolongan kepada Y," sambung dia.
S yang mencoba menolong temannya itu gagal dan ikut terbawa arus.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/08/08/14042951/hampir-24-jam-2-bocah-yang-terseret-arus-kali-bekasi-belum-ditemukan