Salin Artikel

Anak Disabilitas Diduga Korban Penganiayaan di Tangsel, Keluarga Pertanyakan Kelanjutan Laporan Kasus

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Anak disabilitas berinisial MAA (12) diduga menjadi korban penganiayaan. Peristiwa itu terjadi di Kelurahan Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan.

Ayah korban, Ari (41), mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi pada 28 Mei 2022.

Pihak keluarga mempertanyakan kelanjutan atas laporan kasus yang telah mereka ajukan. Pasalnya sudah lebih dari dua bulan sejak dilaporkan, belum ada tindaklanjut kasus.

Sebagai informasi, keluarga melaporkan kejadian itu ke Polres Tangerang Selatan pada 4 Juni 2022.

"Sudah lebih dua bulan tapi tidak ada yang ditetapkan sebagai pelaku. Sebagai orangtua, saya sangat sedih dengan apa yang menimpa anak saya," ujar Ari saat dihubungi, Kamis (11/8/2022).

Ia berharap, semoga kasus tersebut menemukan titik terang kelanjutan. Sehingga tidak terjadi kasus serupa di kemudian hari.

Ari kemudian menjelaskan kronologi peristiwa tersebut. Pada hari kejadian, sekitar pukul 18.20 WIB, diasedang mengobrol dengan ketiga temannya di warung. Tiba-tiba, RW setempat menghampiri Ari dan memintanya untuk mengecek kondisi MAA.

Kemudian, Ari didampingi pamannya mendatangi lokasi di mana anaknya berada.

"Enggak tahunya sudah diikat dengan tambang sekitar diameter satu sentimeter, panjang sekitar lima meter dan di pertontonkan kepada warga dan anak-anak yang ada di situ," kata Ari.

Ari lantas bertanya siapa yang telah mengikat anaknya, namun tidak ada yang mau mengaku.

Salah satu anak menyeletuk bahwa MAA diikat karena telah membuat masalah dengan salah seorang warga. MAA disebut menabrak pintu seorang warga.

Ari kemudian bertanya lagi, apa alasan MAA menabrak pintu. Ia menduga kalau anaknya telah diledek sehingga berbuat demikian.

RT setempat lalu melepaskan tali ikatan di badan MAA dengan gunting. Ari masih terus bertanya siapa yang telah berbuat seperti itu pada anaknya, namun tidak kunjung ada jawaban.

"Dan malah saya terus dipojokkan dan mengalihkan pembicaraan saya, karena tidak ada titik terang masalah anak saya siapa yang mengikatnya," jelas dia.

Saat itu, RT mengajak untuk berdiskusi menyelesaikan masalah tersebut agar berujung damai.

Setelah situasi mencair, Ari langsung mengecek kondisi anaknya. Ia menemukan banyak luka di tangan kanan dan kiri serta dagu MAA.

Ari kemudian bertanya kepada anaknya kenapa bisa begitu. Anaknya kemudian menjelaskan apa yang telah dialaminya dengan menggunakan bahasa isyarat.

Ternyata, anaknya MAA telah diikat dan dibanting, dia mengalami luka akibat bekas ikatan yang terlalu kencang.

"Karena ini melanggar kekerasan terhadap anak di bawah umur (disabilitas tunarungu) dan unsur buli," ucap Ari.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/08/11/21173941/anak-disabilitas-diduga-korban-penganiayaan-di-tangsel-keluarga

Terkini Lainnya

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke