Peringatan HUT RI tersebut tak terlepas dari kontribusi dua tokoh bangsa, yakni Bapak Proklamasi Soekarno dan Mohammad Hatta.
Proklamasi kemerdekaan sendiri dilaksanakan di halaman kediaman Soekarno, atau Bung Karno, di Jalan Pegangsaan Timur nomor 56, Jakarta Pusat.
Rumah yang dulu didiami oleh Bung Karno dan keluarga itu kini telah berubah menjadi Taman Proklamasi. Alamatnya pun berumah menjadi Jalan Proklamasi Nomor 10, Menteng, Jakarta Pusat.
Di area Taman Proklamasi itu, ada tiga monumen yang berkaitan dengan sejarah kemerdekaan Indonesia, di antaranya Monumen Pahlawan Proklamator Indonesia, Tugu Petir, dan Tugu Peringatan Satu Tahun Kemerdekaan Indonesia.
1. Monumen Pahlawan Proklamator Soekarno-Hatta
Objek bangunan yang paling menonjol di area taman proklamasi adalah Monumen Pahlawan Proklamator Soekarno-Hatta.
Monumen itu sengaja dibangun sebagai pengingat momen pembacaan teks proklamasi Soekarno, yang didampingi Mohammad Hatta, pada 17 Agustus 1945.
Berdasarkan catatan Harian Kompas 15 Juli 1997, Monumen proklamator itu merupakan karya perupa Nyoman Nuarta, Sidharta (keduanya dari ITB) dan Sumartono (ASRI).
Monumen tersebut diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 16 Agutus 1980.
Monumen itu menggambarkan sosok Bung Karno dalam usia 46 tahun yang tengah membacakan teks proklamasi.
Di sisi kirinya, berdiri Bung Hatta yang berusia 43 tahun dalam sikap kedua belah tangan tertangkup ke belakang.
Sementara itu, di antara kedua patung terletak lima balok perunggu seberat 600 kilogram berukuran 196 sentimeter x 290 sentimeter dengan teks proklamasi yang telah dibesarkan 200 kali lipat.
Kedua patung proklamator Indonesia itu terbuat dari bahan perunggu, masing-masing seberat 1.200 kilogram dengan tinggi 4,6 meter dan 4,3 meter.
Di belakang patung sang proklamator berdiri sebuah bangunan berbentuk 17 jalur dengan tinggi 8 meter dan jumlah gelombang pada tebing air terjun sebanyak 45 buah.
Hal ini melambangkan tanggal proklamasi Indonesia yakni 17 Agustus 1945.
2. Tugu Petir
Bangunan Tugu Petir berdiri di samping kiri, tepat di depan Monumen Proklamator Soekarno-Hatta, yang diresmikan oleh Presiden Soekarno pada 1 Januari 1961.
Tugu yang berbentuk linggis itu memiliki tinggi 17 meter. Di bagian pucuknya terdapat lambang petir.
Lambang petir itu dianalogikan sebagai kilat yang menggelegar seperti peristiwa pembacaan proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Sedangkan, linggis melambangkan kencangnya derap pembangunan Indonesia setelah kemerdekaannya.
Di Tugu Petir itu terdapat tulisan "Di sinilah Dibatjakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada Tanggal 17 Agustus 1945 djam 10.00 pagi oleh Bung Karno dan Bung Hatta".
3. Tugu Peringatan Satu Tahun Kemerdekaan RI atau Dikenal Tugu Jarum
Tugu Jarum merupakan bangunan pertama di kompleks Taman Proklamasi, yang dibangun untuk memperingati HUT RI pertama pada tahun 1946.
Pantauan Kompas.com di lokasi, tugu berwarna putih itu berdiri kokoh di pojok kanan Monumen Proklamator Soekarna-Hatta.
Di badan bangunan tugu terdapat tulisan "Peringatan Satoe Tahoen Repoeblik Indonesia atas Oesaha Kaoem Wanita Djakarta".
Tugu ini juga beralaskan keramik yang memiliki ketinggian kurang lebih dua meter.
Pembangunan Tugu Jarum diprakarsai oleh Ikatan Wanita Djakarta, dan beberapa tokoh seperti Nyonya Johanna Masdani, Mien Wiranakusumah, Zus Ratulangi (putri Sam Ratulangi), Zubaedah, Nyonya Gerung, dan Maria Ulfa.
Para pejuang wanita itu tergabung dalam Pemuda Putri Indonesia (PPI) dan Wanita Indonesia.
Adapun Tugu Jarum diresmikan oleh Perdana Menteri Sutan Syahrir pada 17 Agustus 1946, tepat setahun setelah Kemerdekaan Indonesia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/08/17/18412851/menengok-taman-proklamasi-yang-miliki-3-monumen-bersejarah-terkait