Salin Artikel

BEM UI Mengaku Dibubarkan Paksa Saat Gelar Aksi di Kampus

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia mengaku mereka dibubarkan secara paksa dan diperlakukan kasar saat menggelar aksi di lingkungan kampus. 

Hal itu terjadi pada Kamis (25/8/2022) kemarin. 

Koordinator Bidang Sosial Politik BEM UI 2022 Melki Sedek Huang mengatakan, awalnya BEM UI hanya ingin mengajak para mahasiswa baru yang tengah mengikuti acara pengenalan kampus untuk berdiskusi soal isu-isu kampus.

"Namun, beberapa anggota Pengamanan Lingkungan Kampus (PLK) meneriaki kami dan melarang kami, padahal kami tidak sedang aksi ataupun menebar poster dan banner," kata Melki kepada Kompas.com, Jumat (26/8/2022). 

Selanjutnya, mahasiswa BEM UI diajak berdiskusi oleh perwakilan Direktorat Kemahasiswaan (Dirmawa) UI. 

BEM UI lalu menyampaikan keinginan untuk bertemu Ari Kuncoro karena kebetulan yang bersangkutan hadir menyampaikan sambutan dalam acara Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB). 

Mereka hendak menyampaikan empat isu kepada rektor, yaitu tentang pembunuhan Akseyna di UI yang tidak pernah dipedulikan UI, biaya pendidikan yang tidak transparan, Statuta UI, dan kekerasan seksual dalam kampus.

"Dan kami beri waktu hingga 09.30 WIB. Namun hingga 09.30 kami tidak mendapat jawaban terkait kemauan Rektor, tetapi perwakilan Dirmawa UI meminta waktu lagi hingga pukul 10.00," ujar Melki. 

"Lalu kesepakatan dibuat, yaitu apabila hingga 10.00 dan acara paduan suara mahasiswa baru telah selesai tapi tidak ada kemauan Rektor UI, kami akan langsung aksi di tempat," sambung Melki. 

Akhirnya tepat pukul 10.00, BEM UI pun membentang banner, poster, dan melakukan orasi serta bernyanyi dengan berjalan dari pintu Balairung ke Lapangan Rotunda.

Saat itu lah PLK UI membubarkan paksa aksi BEM UI

"PLK amat kasar. Kami dipaksa untuk bubar, didorong dengan kasar, beberapa teman kami dicaci maki, dan beberapa anggota PLK terlihat ingin melakukan pemukulan pada kami," katanya.

Atas perlakuan kasar ini dan tuntutan BEM yang belum terjawab, maka BEM UI pun berencana kembali melakukan aksi demonstrasi pada Selasa, 30 Agustus mendatang. 

Aksi akan berlangsung dengan Long March hingga ke Gedung Rektorat UI.

"Aksi ini dilakukan sebagai bentuk dorongan agar kampus segera sadar, mau berbenah, dan memperbaiki masalah yang ada," ujar Melki. 

Dihubungi terpisah, Kepala Biro Humas dan KIP UI Amelita Lusia menegaskan acara PKKMB yang digelar kemarin adalah acara yang diperuntukkan bagi mahasiswa baru. 

Oleh karena itu, tidak tepat jika acara itu dijadikan ajang aksi bagi mahasiswa BEM UI. 

"Sewajarnya mahasiswa senior memahami hal ini, menyambut adik-adiknya dengan hangat setelah masa perkuliahan, seperti juga ketika mereka pertama menginjakkan kaki sewaktu menjadi mahasiswa baru," kata Amel.

"Jika ada hal yang ingin disampaikan mahasiswa, di UI ada saluran dan mekanisme untuk menyampaikannya," sambungnya. 

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/08/26/11361071/bem-ui-mengaku-dibubarkan-paksa-saat-gelar-aksi-di-kampus

Terkini Lainnya

Kelakar Heru Budi Saat Ditanya Dirinya Jadi Cagub DKI: Pak Arifin Satpol PP Juga Berpotensi...

Kelakar Heru Budi Saat Ditanya Dirinya Jadi Cagub DKI: Pak Arifin Satpol PP Juga Berpotensi...

Megapolitan
Keluarga Korban Pembacokan di Kampung Bahari Masih Begitu Emosi terhadap Pelaku

Keluarga Korban Pembacokan di Kampung Bahari Masih Begitu Emosi terhadap Pelaku

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Aviary Park Bintaro: Harga Tiket Masuk dan Fasilitasnya

Aviary Park Bintaro: Harga Tiket Masuk dan Fasilitasnya

Megapolitan
Pengakuan Sopir Truk yang Bikin Kecelakaan Beruntun di GT Halim: Saya Dikerjain, Tali Gas Dicopotin

Pengakuan Sopir Truk yang Bikin Kecelakaan Beruntun di GT Halim: Saya Dikerjain, Tali Gas Dicopotin

Megapolitan
Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Megapolitan
Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Megapolitan
Jadi Tersangka, Sopir Truk 'Biang Kerok' Tabrakan di GT Halim Utama Sesumbar: Saya Beli Semua Mobilnya

Jadi Tersangka, Sopir Truk "Biang Kerok" Tabrakan di GT Halim Utama Sesumbar: Saya Beli Semua Mobilnya

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Megapolitan
Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Megapolitan
Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Megapolitan
Pelaku Pembacokan di Kampung Bahari Jalani Pemeriksaan dengan Tenang Usai Tewaskan Sepupu

Pelaku Pembacokan di Kampung Bahari Jalani Pemeriksaan dengan Tenang Usai Tewaskan Sepupu

Megapolitan
SPBU di Bekasi Tak Terlibat Kasus Bensin Dicampur Air, Polisi: Mereka Telah Ikuti Prosedur

SPBU di Bekasi Tak Terlibat Kasus Bensin Dicampur Air, Polisi: Mereka Telah Ikuti Prosedur

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Sungai Ciliwung, Tersangkut di Kolong Jembatan

Mayat Pria Ditemukan di Sungai Ciliwung, Tersangkut di Kolong Jembatan

Megapolitan
Sopir dan Kernet Tangki Jual Bensin ke Satpam SPBU, lalu Campur Pertalite dengan Air

Sopir dan Kernet Tangki Jual Bensin ke Satpam SPBU, lalu Campur Pertalite dengan Air

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke