JAKARTA, KOMPAS.com - Sayur ketupat babanci, begitulah orang menyebutnya. Sayur ketupat babanci adalah satu dari sekian banyak kuliner khas Betawi.
Tidak seperti kerak telor atau dodol betawi, sayur babanci adalah kuliner yang kini terbilang langka dan sulit ditemukan di jalanan umum.
Karena langka, biasanya sayur ketupat ini hanya disajikan saat momen-momen tertentu perayaan hari besar keagamaan seperti Idul Adha maupun Idul Fitri.
Seorang penjual sayur ketupat babanci yakni Selly Maylani (40) mengatakan bahwa sulitnya menemukan bahan baku sayur babanci menjadi alasan mengapa sayur ini terbilang langka.
Bahan baku utamanya sayur babanci terdiri dari akar angin, kedaung, bontor, temu mangga dan juga daging sapi.
"Kalau akar angin itu, bentuknya seperti benalu, jadi tumbuhnya itu enggak bisa diprediksi, itu bisanya dipakai untuk jamu. Sedangkan bontor, itu dari biji tanaman kecipir yang dikeringkan," ujar Selly saat ditemui Kompas.com di Festival Condet, Jakarta Timur, Minggu (4/9/2022).
Sayur ketupat babanci memiliki kuah berwarna kuning seperti gulai. Kuahnya pun terdiri dari air bening, santan, dan air kelapa yang digodok menjadi satu.
Kuliner ini umumnya disajikan dengan lontong, kentang dan juga potongan daging sapi.
Tak hanya lontong dan potongan daging sapi, potongan kelapa muda juga turut dicampurkan ke dalam kuah sayur ketupat babanci.
"Kelapa itu bahan utamanya juga. Ini bahan utamanya dari kelapa muda, lontong, sama daging sapi," ucapnya.
Untuk rasanya, sayur ini sangat memiliki aroma rempah yang amat kuat. Rasa asin nan gurih turut menyatu ketika kuah sayur babanci itu dicicip masuk ke mulut.
Selly mengatakan, nama sayur babanci mempunyai dua makna. Yang pertama, mempunyai makna panggilan laki-laki Betawi dan perempuan Tionghoa.
"Sayur ini dibilang babanci karena kolaborasi antara orang Betawi dan orang Cina, panggilan Baba atau ayah (Betawi) dan Enci atau ibu (Tionghoa). Jadinya Baba-Enci," katanya.
Yang kedua, buramnya kepastian apakah kuliner sayur tersebut merupakan gulai, sop, opor, atau kari menjadi dasar mengapa sayur ketupat ini dinamakan babanci.
"Ada yang bilang juga, kalau ini bukan opor, bukan gulai, bukan kari, jadinya enggak jelas. Tinggal masing-masing orang saja mau ambil makna yang mana," katanya.
Selly mengatakan, untuk bahan dan rempah-rempah pembuatan sayur babanci, ia selalu mendapatkannya dari pasar Jatinegara, Jakarta Timur.
Akan tetapi, dia kerap menemui kesulitan ketika hendak mencari bahan rempah sayur babanci.
Oleh karena itu, dia menerangkan, penjualan sayur babanci hanya sebatas pesanan dan event-event besar.
Pencarian bahan yang sulit, menjadi alasan dirinya tak setiap hari berjualan sayur babanci.
"Biasanya kalau event aja, kalau di rumah itu pesanan saja, karena harus cari dulu bahan-bahannya, itu yang agak sulit," ungkap Selly.
Untuk satu porsi sayur babanci yang dijual, ia banderol seharga Rp 25 ribu lengkap dengan minumannya.
Selly mengatakan, resep sayur babanci ini tidak sembarangan didapatkannya. Resep sayur babanci itu merupakan diwariskan dari neneknya, sejak tahun 1980 akhir.
"Ini juga resepnya sudah turun-temurun. Dari zaman nenek saya. Kira-kira tahun 1989-an, pas saya masih SMP," ucap Selly.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/04/14223281/mengenal-sayur-ketupat-babanci-kuliner-langka-khas-tanah-betawi