Salin Artikel

Kisah Seniman Tato Dipenjara karena Curi Ponsel untuk Persalinan Istri, Kini Bebas Melalui Keadilan Restoratif

JAKARTA, KOMPAS.com - Pria bernama Aldi tak henti-henti mengusap wajah yang tertutup masker berwarna kuning dengan kedua telapak tangannya saat berada di ruangan berukuran kecil, Selasa (6/9/2022) siang.

Ruangan tersebut disebut merupakan rumah restorative justice yang berada di Kelurahan Grogol Utara, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Aldi merupakan tahanan dari Polsek Kebayoran Baru. Pria yang berprofesi sebagai pembuat tato itu ditahan sekitar dua bulan lalu atas kasus pencurian ponsel milik temannya, Ikbal, yang terjadi di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, pada 26 Juni 2022.

Rupanya, Aldi tak henti-hentinya mengusap wajah karena ia merasa syukur telah dinyatakan bebas atas kasus pencurian tersebut. Ia nekat mencuri untuk membiayai persalinan istrinya.

Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Selatan menghentikan kasus Aldi berdasarkan keadilan restoratif sesuai surat ketetapan penghentian penuntutan (SKP2).

"Alhamdulillah ini hidayah yang didapat, Ya ini sebenarnya pelajaran, biar tidak terus jadi pendosa gitu, tobat," kata Aldi kepada Kompas.com.

Keceriaan Aldi kian terlihat setelah penyidik melepas borgol yang menjerat kedua tangannya beserta rompi berwarna merah yang ia kenakan dengan tulisan "Tahanan Kejari".

Aldi berkisah, ia bisa bebas setelah melalui proses yang panjang, salah satunya bertemu dengan keluarga korban pada 20 Agustus 2022.

Pada pertemuan itu, Aldi melalui keluarga dan istrinya menyampaikan permintaan maaf kepada korban dan membuat kesepakatan yang menjadi salah satu syarat untuk mendapat keadilan restoratif.

"Saya kenal korban, teman juga," kata Aldi sambil menggandeng istri dan anaknya yang turut hadir.

Aldi menyadari perbuatan yang dilakukan itu salah. Namun, ia nekat mencuri karena terhimpit biaya saat sang istri yang mengandung anak ketiga mereka mengeluh mulas seperti ingin melahirkan.

Sementara Aldi mengaku saat itu tak memiliki biaya untuk persalinan karena tidak ada orang yang menggunakan jasa untuk menato.

"Saya kan menato, lagi sepi, bang. Malam istri kontraksi palsu kirain mau lahiran, kan panik saya. Cuma punya uang Rp 100 ribu doang. Akhirnya itu (mencuri), ternyata kontraksi palsu," kata Aldi.

Kini, Aldi telah dibebaskan. Ia berniat untuk menata hidup bersama istri yang lebih baik dengan mencari nafkah melalui cara yang halal.

"Setelah ini, sekarang dan selanjutnya saya ingin kerja, tetap," ucap Aldi.

Kepala Kejari Jaksel, Syarief Sulaeman Nahdi menjelaskan, pemberhentian penuntutan kasus pencurian itu dilakukan setelah memenuhi sejumlah syarat.

Selain korban yang memaafkan, syarat lainnya yakni catatan diri Aldi yang belum pernah terlibat kasus pidana.

"Dan ada beberapa kriteria dari yang dilakukan spesifik itu tidak terlalu besar kerugiannya dan sudah diganti," kata Syarief.

"Karena gini, kalau dilihat dia sudah ditahan kurang lebih dua bulan. Jadi itu dia berjanji dia tidak akan mengulangi lagi," sambungnya.

Menurut Syarief, pemberhentian penuntutan dengan upaya keadilan restoratif tidak dapat dilakukan terhadap semua kasus. 

"Tidak ada permohonan dari tersangka, tapi itu penilaian kami. Oh ini bisa dilakukan restorative justice, ini tidak. Kami punya tanggung jawab moral, makannya tidak sembarangan," kata Syarief.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/06/20103251/kisah-seniman-tato-dipenjara-karena-curi-ponsel-untuk-persalinan-istri

Terkini Lainnya

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Megapolitan
Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Megapolitan
Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Megapolitan
Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Megapolitan
Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Megapolitan
Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Megapolitan
Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Megapolitan
Walkot Depok Idris: Saya 'Cawe-cawe' Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Walkot Depok Idris: Saya "Cawe-cawe" Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Megapolitan
Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke