Salin Artikel

Menyelisik Warteg Legendaris "Warmo" di Tebet, Langganan Para Artis hingga Pejabat

Sejumlah orang mengantre di dalam ruangan di mana sebuah kaca etalase berdiri. Mereka, baik perempuan maupun laki-laki, berbaris rapi di depan etalase tersebut untuk memesan makanan.

Orang-orang ini rela mengantre untuk merasakan lezatnya masakan di Warung Tegal (Warteg) Warmo.

Para pelanggan sabar menunggu giliran dilayani oleh tiga karyawan dari Warteg Warmo yang berdiri di sisi lain etalase berbentuk letter "L" itu. Bilik-bilik kaca itu dipenuhi sejumlah lauk pauk.

Suara gemuruh pembeli terdengar sahut-menyahut saat mereka dilayani beberapa karyawan Warteg Warmo.

"Saya pakai terong, sayur sop, perkedel. Minumnya, es teh manis," demikian kalimat yang terdengar dari salah satu pembeli saat memesan lauk di warteg tersebut.

Di ujung ruangan yang luasnya tak lebih dari 15 meter persegi itu ada seorang perempuan yang tampak sibuk melihat ponselnya yang tak henti berdering.

Perempuan yang mengenakan baju batik dan kerudung hitam itu adalah Saryo, istri dari pemilik Warteg Warmo. Ia terjun langsung di warung untuk membantu karyawan melayani pembeli secara online.

Saryo dan suaminya merupakan generasi kedua dari pemilik Warteg Warmo. Dia menceritakan, awalnya warteg itu dirintis mertuanya sejak tahun 1969.

Warung makan itu semula berada di sekitaran Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. Saat itu jualannya menggunakan meja dan piring yang menjadi wadah lauk. Kini, pilihan lauk ditaruh di dalam baki besi.

"Jadi awal yang mendirikan itu bapak (mertua), bukan saya. Saya kan anaknya, generasi kedua. Nah untuk nama warmo itu adalah warung mojok, karena lokasi berada di pojok," kata Saryo.

Sejak awal buka, Warteg Warmo itu beroperasi selama 24 jam. Tujuannya, saat itu hingga kini masih sama, yaitu melayani masyarakat yang lapar di tengah malam.

Terlebih di awal Warteg Warmo berdiri, belum banyak rumah makan yang menjadi pesaing.

"Ya dagang pertama yang kecil-kecilan. Cuma kan jaman dulu belom ada warung makan, tambah ke sini tambah rame," ucap Saryo.

Para karyawan Warteg Warmo bergantian untuk melayani pembeli yang selalu datang silih berganti.

Lauk yang disajikan pun beragam, bahkan bisa disebut lengkap, mulai dari jenis sayuran, telur, udang, cumi balado dan beberapa lainnya.

Saryo melalui anak buahnya selalu memasak sejumlah lauk yang dijual di dalam etalase rumah makannya.

"Iya kita masak terus, bukan angetan. Jadi masih anget, dan fresh terus. Karena berkaitan dengan rasa," kata Saryo.

Soal harga, pelayan Warteg Warmo itu akan memberikan sesuai pesanan yang dimakan oleh para pelanggan.

"Harga sama dengan warteg lain, misal dia makan nasi sama telor dan minum ya Rp 10.000," ucap Saryo.

Langganan artis dan pejabat

Saryo tak menampik selama perjalanan rumah makan warisan orangtuanya itu pelanggannya kian beragam, mulai pengamen, musisi, hingga pejabat.

Kedatangan masyarakat biasa hingga pejabat itu tak terlepas dari sejarah yang panjang soal keberadaan Warteg Warmo.

"Balik lagi, karena dulu kan tidak ada rumah makan yang buka 24 jam. Orang itu kalau mau makan ya larinya ke sini," ucap Saryo.

Salah satu yang dikenang Saryo menjadi pelanggan rumah makannya adalah penyanyi Rhoma Irama.

Pria yang dijuluki Raja Dangdut itu sebelum terkenal kerap datang ke Warteg Warno untuk mingisi perut.

"Dulu Rhoma Irama, muda di sini. Begadangnya itu di sini, nongkrongnya ya di sini. Termasuk saat album pertama, pernah kulik lagu di sini," kata Saryo.

Rhoma Irama sendiri disebut sangat dekat secara personal dengan orang tua Saryo yang tak lain pendiri Warteg Warmo.

Hal itu karena Rhoma saat mengulik lagu-lagu dangdut kerap ditemani orang tua Saryo sambil begadang di rumah makan itu.

Saryo pun menunjukan foto-foto Rhoma Irama bersama orangtuanya yang kini terpajang di dinding Warteg Warno berwarna oranye.

Perempuan asal Tegal itu tak menyangka pria yang dahulunya datang ke rumah makan sambil membawa gitar, kini telah dikenal banyak orang.

"Saat ini sih sudah jarang ke sini. Mungkin ada kesibukan lain. Namanya sekarang sudah jadi orang," ucap Saryo.

Selain Rhoma Irama, masih banyak artis yang datang namun tak disebutkan Saryo secara terperinci.

Soal sosok pejabat, Saryo pun hanya menyebut satu nama, yakni Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Orang nomor satu di Indonesia itu pernah singgah di Warteg Warmo.

"Kalo pejabat juga banyak tapi aku tak mau menyebutkan. Jokowi juga dulu pernah ke sini sebelum jadi presiden. Waktu itu masih Gubernur kayanya, karena kalo presiden pengawalannya ketat dan susah dong," ucap Saryo.

Terpuruk karena pandemi

Meski telah dikenal dan memiliki pelanggan yang cukup banyak, Warteg Warmo rupanya sempat mengalami keterpurukan.

Hal itu disebabkan karena pandemi Covid-19.

Warteg Warmo menjadi salah satu warung makan yang tidak melayani pelanggan untuk makan di tempat, mengikuti aturan pemerintah demi menekan penyebaran Covid-19.

"Satu tidak boleh makan di tempat, jaraknya harus satu meter per satu meter, sedangkan ruangannya berapa meter kan itu tidak bisa," ucap Saryo.

Pelayanan Warteg Warmo saat adanya aturan itu hanya mengandalkan sitem online. Namun omset yang didapat saat itu sangat merosot tajam.

Saryo pun memangkas karyawan karena tak kuat untuk membayar upah jasa mereka. Total dari 20 karyawan, kini Saryo hanya dibantu dengan lima orang.

"Sebenernya kalo dulu ramai banyak sekarang sedikit keluarga sendiri. Tidak sampai 10 paling 5 orang. Tadinya sampai 20, saudara sendiri," ucap Saryo.

Kini, Saryo masih berjuang merangkak naik demi mendapatkan kembali omset seperti sebelum terjadi pandemi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/08/16060851/menyelisik-warteg-legendaris-warmo-di-tebet-langganan-para-artis-hingga

Terkini Lainnya

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke