JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima Komando Daerah Militer Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayor Jenderal Untung Budiharto mengakui ada eskalasi demo yang cukup besar dalam menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Jakarta belakangan ini.
"Saya kira dalam beberapa hari kita sudah mengalami itu, eskalasi cukup besar, tapi enggak ada masalah," kata Untung di Markas Kodam Jaya, Cililitan, Jakarta Timur, Kamis (8/9/2022).
Sebab, menurut Untung, kesadaran pedemo untuk menjaga keamanan dan ketertiban juga mulai tumbuh.
"Saya mengimbau kepada rekan-rekan, seluruh masyarakat yang unjuk rasa, kami akan mengamankan unjuk rasa ini, tapi laksanakan dengan sebaik-baiknya untuk menjaga Jakarta tetap aman," ujar Untung.
Untung juga menyebutkan, aksi demo menolak kenaikan harga BBM di Jakarta masih berjalan konstruktif.
"Saya kira konstruktif. Tidak ada hal yang genting, Jakarta masih aman," ujar Untung.
Diketahui, mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar demo tolak kenaikan harga BBM di kawasan Patung Kuda atau Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, Kamis (8/9/2022) siang.
Koordinator Media BEM SI Luthfi Yusrizal mengatakan, aksi unjuk rasa tersebut digelar untuk menuntut pemerintah menurunkan harga BBM.
"(Tuntutan) turunkan harga BBM, kami fokus ke harga BBM," kata Luthfi saat dihubungi wartawan, Rabu (7/9/2022).
Luthfi memperkirakan, massa BEM SI yang akan berunjuk rasa sekitar 1.000 orang, gabungan mahasiswa dari berbagai universitas.
Sebelumnya, buruh dan berbagai elemen mahasiswa juga menggelar demo menolak kenaikan harga BBM di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (6/9/2022).
Dalam orasinya, Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengajak massa aksi demonstrasi untuk melakukan mogok massal nasional jika pemerintah tak kunjung menurunkan harga BBM.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/08/16181711/pangdam-jaya-akui-eskalasi-demo-bbm-cukup-besar-tapi-tak-ada-hal-genting