JAKARTA, KOMPAS.com - Massa mahasiswa yang tergabung sebagai peserta demonstrasi menentang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) akhirnya membubarkan diri pada pukul 18.30.
Pantauan Kompas.com, massa unjuk rasa membubarkan setelah melakukan beragam aksi seperti orasi, bakar ban, dan terlibat saling dorong dengan petugas kepolisian.
Setelah massa bubar, lokasi demo atau Jalan Medan Merdeka Barat terlihat porak poranda karena kawat berduri dan pagar beton yang terpasang sempat dibobol massa. Selain itu, tampak material bekas ban yang dibakar tersisa di lokasi demo.
Kemudian, sekelompok mahasiswa yang akan membubarkan diri menyempatkan untuk swafoto setelah melakukan unjuk rasa.
Sebagai informasi, kenaikan harga Pertalite, Solar, dan Pertamax diumumkan oleh Presiden Joko Widodo. Harga baru BBM bersubsidi dan non-subsidi mulai berlaku pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.
"Saat ini pemerintah membuat keputusan dalam situasi yang sulit. Ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM akan mengalami penyesuaian," kata Jokowi, dalam jumpa pers yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Kepresidenan, Sabtu (3/9/2022).
Saat ini harga Pertalite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, dan Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.
Dikutip dari Kompas.id, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan bahwa jika harga BBM bersubsidi tidak naik, beban APBN tahun depan semakin berat.
Hal ini ia sampaikan dalam Sidang Paripurna Tanggapan Pemerintah terhadap Pemandangan Umum Fraksi atas Rancangan Undang-Undang tentang APBN 2023 Beserta Nota Keuangannya, Selasa (30/8/2022), di Jakarta.
”Dengan pertimbangan tren harga minyak dunia, kurs rupiah, serta konsumsi pertalite dan biosolar yang melebihi kuota, jika harga BBM bersubsidi dipertahankan, jumlah subsidi dan kompensasi diperkirakan mencapai Rp 698 triliun hingga akhir tahun. Hal ini menjadi tambahan belanja RAPBN 2023,” kata Sri Mulyani.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/08/19085081/pukul-1830-peserta-demo-tolak-kenaikan-bbm-di-patung-kuda-bubarkan-diri