Salin Artikel

Penanggulangan Kebakaran Sering Terhambat, Dinas Gulkarmat: Hanya Sepertiga Hidran yang Berfungsi di Jakarta

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi mengatakan salah satu hal yang membuat pemadaman kebakaran terhambat karena minimnya sumber air yang tersedia.

Meskipun ada infrastruktur hidran sebagai pendukung usaha pemadaman api, namun jumlah ketersediaannya belum memadai.

Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta menyebutkan ada 1.213 hidran di seluruh kota Jakarta.

"Namun, hanya sekitar sepertiga atau 421 hidran yang berfungsi sempurna dan memiliki tekanan cukup untuk pemadaman," tutur Satriadi, dilansir dari Antara, Sabtu (10/9/2022).

Hal tersebut, kata Satriadi, karena selama ini air hidran juga disuplai dari air perpipaan yang dikelola oleh Aetra dan Palyja.

Namun saluran air untuk hidran perkotaan tersebut dan konsumsi perumahan bersatu yang menyebabkan tekanan air menjadi kecil.

"Terlebih air perpipaan juga belum sampai ke semua tempat. Akhirnya kami mengandalkan sumber air alam seperti got, kali atau saluran," kata Satriadi.

Belum lagi, kata Satriadi, banyak hunian yang berkurang unsur keamanan terhadap efek kebakaran karena alasan keamanan dengan memasang teralis besi di jendela bangunan.

Hambatan itu pernah terjadi saat enam penghuni indekos meregang nyawa dan tiga lainnya terluka bakar dalam kebakaran di Jalan Duri Selatan, Kelurahan Duri Selatan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Rabu (17/8/2022) pagi.

Saat itu, polisi menduga korban sulit menyelamatkan diri karena teralis besi yang terpasang dari lantai dua hingga empat ruko.

Terali besi yang seharusnya menjadi sarana pengaman rumah justru menjadi jebakan maut saat kebakaran.

Terkait dengan permasalahan hidran air yang belum berfungsi baik, Gulkarmat DKI membangun hidran mandiri sebagai upaya mempercepat penanggulangan kebakaran di wilayah padat penduduk.

Pasalnya, kata Satriadi, selama ini wilayah tersebut tidak punya atau jauh dari sumber air baik perpipaan maupun alami.

Hidran mandiri tersebut, dibangun di tengah perkampungan yang sumber airnya berasal dari air hujan yang ditampung pada tandon bawah tanah.

Kemudian, air tersebut dialirkan ke berbagai titik yang sudah ditentukan untuk kemudian digunakan petugas pemadam kebakaran.

Saat ini, telah ada 16 lokasi hidran mandiri di seluruh wilayah Jakarta dengan total panjang pipa penyalur air 11.529 meter, boks hidran 153 buah, siamese conection 25 buah, dan 12 buah hidran pilar.

"Ke depan kami akan menambah lagi. Kami prioritaskan pada daerah-daerah yang padat hunian, jauh dari sumber air, dan jauh dari pos pemadam kebakaran," tutur Satriadi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/11/10561231/penanggulangan-kebakaran-sering-terhambat-dinas-gulkarmat-hanya-sepertiga

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Benarkan Bocah 7 Tahun Mati Batang Otak usai Operasi Amandel, Pihak RS: Terjadi Hal yang Tak Diinginkan

Benarkan Bocah 7 Tahun Mati Batang Otak usai Operasi Amandel, Pihak RS: Terjadi Hal yang Tak Diinginkan

Megapolitan
CHR Sempat Bertemu Ayahnya Sebelum Ditemukan Tewas Terpanggang di Lanud Halim

CHR Sempat Bertemu Ayahnya Sebelum Ditemukan Tewas Terpanggang di Lanud Halim

Megapolitan
Kebakaran di SMAN 6 Jakarta yang Merenggut Nyawa, Sekuriti Tewas Keracunan Gas APAR Kedaluwarsa

Kebakaran di SMAN 6 Jakarta yang Merenggut Nyawa, Sekuriti Tewas Keracunan Gas APAR Kedaluwarsa

Megapolitan
Penjelasan RS Kartika Husada Bekasi soal Bocah Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel

Penjelasan RS Kartika Husada Bekasi soal Bocah Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel

Megapolitan
Udara Jakarta Masih Tidak Sehat Pagi Ini, Warga Direkomendasikan Pakai Masker

Udara Jakarta Masih Tidak Sehat Pagi Ini, Warga Direkomendasikan Pakai Masker

Megapolitan
Temuan 12 Senjata Api di Rumah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo

Temuan 12 Senjata Api di Rumah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo

Megapolitan
CCTV di TKP Anak Perwira TNI Ditemukan Tewas Mati Total

CCTV di TKP Anak Perwira TNI Ditemukan Tewas Mati Total

Megapolitan
Diduga Hendak Balap Liar, Remaja di Kembangan Tewas Tabrak Separator

Diduga Hendak Balap Liar, Remaja di Kembangan Tewas Tabrak Separator

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] KPK Temukan 12 Senpi di Rumah Dinas Syahrul Yasin Limpo | SMAN 6 Jaksel Kebakaran | Awal Musim Hujan Datang Lebih Lambat

[POPULER JABODETABEK] KPK Temukan 12 Senpi di Rumah Dinas Syahrul Yasin Limpo | SMAN 6 Jaksel Kebakaran | Awal Musim Hujan Datang Lebih Lambat

Megapolitan
7 Tempat Nongkrong di Sekitar Stasiun LRT Dukuh Atas

7 Tempat Nongkrong di Sekitar Stasiun LRT Dukuh Atas

Megapolitan
Gerak-gerik Anak Perwira TNI Terekam 4 Kamera CCTV Sebelum Tewas di Lanud Halim

Gerak-gerik Anak Perwira TNI Terekam 4 Kamera CCTV Sebelum Tewas di Lanud Halim

Megapolitan
Orangtua Bocah 7 Tahun yang Didiagnosis Mati Batang Otak Sebut Resume Medis Janggal

Orangtua Bocah 7 Tahun yang Didiagnosis Mati Batang Otak Sebut Resume Medis Janggal

Megapolitan
Anaknya Didiagnosis Mati Batang Otak usai Operasi Amandel, Orangtua Sebut Penjelasan Pihak RS Berputar-putar

Anaknya Didiagnosis Mati Batang Otak usai Operasi Amandel, Orangtua Sebut Penjelasan Pihak RS Berputar-putar

Megapolitan
KPK Temukan 12 Senpi di Rumah Dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo, Kini Diserahkan ke Polda Metro

KPK Temukan 12 Senpi di Rumah Dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo, Kini Diserahkan ke Polda Metro

Megapolitan
Atasi Polusi Udara, 109 Gedung Tinggi di Jakarta Pasang 'Water Mist Generator'

Atasi Polusi Udara, 109 Gedung Tinggi di Jakarta Pasang "Water Mist Generator"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke