Gerakan bersepeda, berziarah, dan berbagi kami mulai sejak 2020, ketika Kompas.com berulang tahun ke-25.
Menjelang ulang tahun ke-27 Kompas.com pada 14 September 2022, kami kembali bersepeda ke empat tempat pemakaman pada Minggu (11/9/2022).
Ini adalah upaya kami untuk terus menghormati jasa para pendiri dan rekan-rekan yang telah berkontribusi membangun Kompas.com.
Rombongan sepeda dibagi dua. Rombongan pertama start dari Bentara Budaya Jakarta, Palmerah Selatan, menuju TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan.
Di sana, tempat rekan kerja kami, Ervan Hardoko, dimakamkan. Koko, panggilannya, berpulang pada 8 Agustus 2019.
Sedangkan rombongan lainnya start dari Depok menuju makam ke makam Moh Latif. Kong Latif, sapaan akrab rekan kerja kami, berpulang pada 28 Desember 2019.
Kemudian rombongan bertolak ke titik makam terakhir, yakni TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
Di sana, tempat peristirahatan terakhir pendiri Kompas Gramedia, Bapak P.K. Ojong, yang wafat pada 31 Mei 1980.
Di TPU yang sama, rekan kerja kami, Kurnia Sari Azizah alias Icha, dimakamkan. Icha berpulang pada 31 Juli 2020.
Penerima beasiswa merupakan anak-anak yang menjadi yatim atau piatu akibat pandemi pada 2020-2021. Mereka rentan putus sekolah.
Donasi ini bersumber dari keuntungan kanal Health yang disisihkan sebanyak 60 persen.
Bantuan ini dapat diimplementasikan dengan dukungan berbagai pihak, di antaranya Kitabisa.com, Kawal Masa Depan, dan Yayasan Kapiler.
Pada tahap awal bantuan berupa santunan kepada 83 anak dan beasiswa sebanyak 37 anak. Saat ini bantuan senilai Rp 157.800.00 akan dimanfaatkan 95 anak untuk keperluan melanjutkan sekolah.
Anak-anak penerima manfaat tersebar 8 provinsi dari tingkat SD hingga SMA.
“Bantuan ini sangat bermanfaat bagi anak-anak yang telah dihimpun teman-teman Kawal Masa Depan. Bahkan di antaranya penerima bantuan Kompas.com di tahap I. Alhamdulillah sukses lulus SMA dan terhindar dari putus sekolah,” tutur Syaukat Rafifidhiya Zubaidi sebagai project officer implementer donasi.
Pemimpin Redaksi Kompas.com Wisnu Nugroho menjelaskan, bantuan ini merupakan upaya Kompas.com dalam merespons kebutuhan masyarakat.
"Konsistensi ini diawali melalui dukungan pembaca yang ingin membantu kisah yang tayang di Kompas.com. Selain itu, dari sisi Kompas.com pun khususnya kanal Health yang mengalami profit cukup signifikan saat pandemi 2021 lalu. Kami salurkan 60 persen profitnya untuk bantu yang membutuhkan," kata Wisnu.
Semoga hal-hal baik dari gerakan ini dapat menjadi inspirasi bagi pihak lain untuk dapat membantu sesama dan memberikan manfaatnya ke masyarakat luas.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/11/18232721/hut-ke-27-kompascom-bersepeda-berziarah-dan-berbagi-beasiswa