JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) masih berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Jakarta Timur terkait pemberdayaan warga gusuran lokalisasi Gunung Antang, Palmeriam, Matraman, Jakarta Timur.
Sebab, beberapa kali masih ada warga yang beraktivitas di lokalisasi tersebut setelah penertiban.
"Kami koordinasi bersama Wali Kota Administrasi Jakarta Timur agar dapat segera merelokasi, menangani, memberdayakan warga yang terlihat masih ada di lokalisasi Gunung Antang," ujar Kepala Humas PT KAI Daop 1 Eva Chairunisa dalam keterangannya, Senin (19/9/2022).
Saat ini, pengamanan yang terus dilakukan PT KAI Daop 1, yakni berupa patroli kawasan dan pembersihan sisa bangunan yang telah ditertibkan di lokalisasi itu.
Eva memastikan, tidak ada warung atau tenda yang masih berdiri di atas lahan lokalisasi Gunung Antang.
Lokalisasi Gunung Antang di lahan milik PT KAI di Palmeriam, Matraman, dibongkar pada Selasa (30/8/2022).
Sekitar 120 bedeng yang berdiri di lahan seluas 2.788 meter persegi tersebut dirobohkan menggunakan ekskavator.
"Penertiban 120 bangunan liar yang diduga marak dengan praktik prostitusi dan perjudian yang meresahkan warga sekitar," ujar Eva, 30 Agustus 2022.
Pembongkaran dilakukan oleh PT KAI bersama unsur tiga pilar dari Pemerintah Kota Jakarta Timur.
Warga mendesak lokalisasi itu ditutup imbas penyerangan yang terjadi di Jalan Kemuning, RT 005 RW 001 Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur.
Setidaknya, penyerangan telah terjadi dua kali, yakni pada Minggu (12/6/2022) dan Senin (13/6/2022) dini hari.
Empat warga terluka dan satu rumah rusak akibat dilempari batu saat penyerangan Minggu dini hari.
Sementara itu, pada saat penyerangan lanjutan, yakni Senin dini hari, warga mendengar suara tembakan lebih dari tiga kali.
Salah satu peluru menembus rolling door dan kaca etalase milik warga. Pelaku penyerangan diduga berasal dari lokalisasi tersebut.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/19/16582881/pt-kai-masih-koordinasi-dengan-pemkot-jaktim-terkait-nasib-warga-gusuran