JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa yang dilakukan sopir taksi online di depan Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Rabu (21/9/2022), berujung ricuh.
Pantauan Kompas.com, di lokasi, pukul 17.30 WIB, kericuhan terjadi saat massa aksi melihat ada pria yang mengambil gambar nomor polisi sejumlah mobil dengan kamera ponsel.
Diketahui, mobil-mobil tersebut milik sopir taksi online yang menggelar aksi.
Pelat nopol pada sejumlah mobil itu sebelumnya telah ditutup oleh plastik hingga potongan kardus.
Massa aksi yang melihat kelakuan pria itu lalu tersulut emosi. Mereka lalu menghampiri pria itu dan berselisih hingga saling dorong.
Aksi kericuhan tersebut bisa diredam setelah polisi membawa pria tersebut masuk ke dalam Gedung DPR.
Setelah kericuhan terjadi, aksi unjuk rasa yang telah selesai. Massa aksi satu per satu meninggalkan kawasa Gedung DPR.
Untuk diketahui, ada lima tuntutan yang disuarakan oleh para driver taksi online tersebut.
Pertama, massa aksi menuntut pemerintah untuk membuat payung hukum bagi mitra mitra kerja pengemudi online berbasis daring atau aplikasi.
Kedua, menaikkan tarif dasar dan kilometer bagi seluruh pengemudi taksi online maupun sewa angkut barang berbasis aplikasi online.
Ketiga, setarakan potongan menjadi 10 persen untuk aplikasi sewa angkut barang atau khusus orang.
Keempat, adanya transparansi potongan PPH21.
Kelima, para sopir taksi online meminta subsidi asuransi kesehatan dari pemerintah untuk seluruh pengemudi online baik roda dua dan roda empat.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/21/18381731/demo-di-dpr-berujung-ricuh-karena-massa-sopir-taksi-online-pergoki-pria