Salin Artikel

Gara-gara Stigma Buruk Masyarakat, Banyak Pasien HIV/AIDS Kabur dan Sulit Dimonitor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Jakarta Barat, Sukarno mengaku kesulitan memonitor kesehatan pasien HIV (human immunodeficiency virus).

"Kadang orang yang sudah AIDS, mereka lari-lari dari kqmi, dari pengobatan ini. Sehingga kami enggak bisa memonitor apakah dia keluar daerah atau gimana. Bahkan kadang, ada yang meninggalnya kami juga enggak tahu," kata Sukarno kepada wartawan, Rabu (21/9/2022).

Menurut Sukarno, banyak pasien yang melarikan diri dari pantauan petugas maupun tenaga kesehatan lantaran stigma buruk masyarakat.

"Banyak orang yang terkena HIV atau AIDS mereka takut kalau dicap oleh masyarakat. Mereka distigma seolah-olah orang yang terkena HIV adalah orang yang suka selingkuh atau persepsi lain," jelas Sukarno.

Menyikapi stigma buruk yang masih dilabeli kepada pasien, Sukarno menyebut pihaknya telah melakukan pendampingan psikologis.

"Ada pendampingan psikologis, kami mempunyai lembaga swadaya masyarakat itu mendampingi secara psikologis," kata Sukarno.

"Kami mendekati pasien supaya betul-betul terbuka saat pendampingan. Sehingga mereka yakin dan kita yakinkan bahwa dia tidak akan sakit. Yang penting minum obatnya tiap hari," lanjut dia.

Oleh karena itu, Sukarno meminta kepada masyarakat untuk tidak mendiskriminasi para pasien HIV/AIDS.

"Justru itu kita buat seperti ini supaya mengurangi diskriminasi dan melabeli dengan stigma. Tidak perlu menyebarkan kalau orang tersebut terkena HIV," pungkas dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/21/22252951/gara-gara-stigma-buruk-masyarakat-banyak-pasien-hiv-aids-kabur-dan-sulit

Terkini Lainnya

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke