Salin Artikel

"Harganya Memang Lebih Mahal Rp 1.000, tapi Antreannya Lebih Manusiawi"

BEKASI, KOMPAS.com - Sejumlah pengguna kendaraan sepeda motor kini mulai beralih menggunakan bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta, Vivo, dibanding milik Pertamina.

Seorang pengendara motor, Indra (27), mengatakan antrean di SPBU Vivo yang lebih cepat dan manusiawi menjadi alasan mengapa dirinya beralih.

"Harganya memang lebih mahal Rp 1.000, tapi antreannya lebih manusiawi," kata Indra saat ditemui di SPBU Vivo Jalan Sultan Agung, Kayuringin Jaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jumat (23/9/2022) malam.

Indra mengakj sudah beralih ke SPBU Vivo sejak kenaikan harga BBM Pertalite dan Pertamax.

Pilihan untuk beralih ke SPBU Vivo semakin tak tergoyahkan ketika antrean pengisian Pertalite semakin panjang.

Adapun di SPBU Pertamina sendiri, para pengendara sepeda motor memang perlu mengantre lebih lama untuk mendapat giliran mengisi kendaraannya.

Seperti yang terjadi di SPBU Pertamina Jalan Juanda, Bekasi Utara, Kota Bekasi, misalnya.

Seorang pengendara motor bernama Yayan (32) mengatakan antrean panjang ini terjadi usai naiknya harga Pertalite dan Pertamax di SPBU Pertamina.

Menurut dia, sejak kenaikan harga BBM subsidi dan non-subsidi, antrean pengisian sepeda motor bisa memakan waktu 10-20 menit.

"Ini ramai-ramainya pas malam hari sama pagi. Antreannya panjang," ucap Yayan.

Adapun sebelumnya, PT Pertamina belum berencana menambah nozzle untuk bahan bakar Pertalite menyusul antrean yang akhir-akhir ini terjadi pada konsumen yang membeli Pertalite.

Area Manager Communication Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan, menyebut antrean Pertalite yang terjadi di sejumlah SPBU saat ini masih wajar.

"Pemantauan kami antrean pembelian normal saja dan produknya tersedia semua," kata Eko, Jumat.

Eko merasa tak ada peningkatan signifikan atas permintaan Pertalite usai pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM pada 3 September lalu.

Antrean di sejumlah SPBU saat ini, menurut dia, sama saja dengan antrean yang terjadi sebelum pengumuman kenaikan harga BBM.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/24/05040061/-harganya-memang-lebih-mahal-rp-1.000-tapi-antreannya-lebih-manusiawi-

Terkini Lainnya

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke