TANGERANG, KOMPAS.com - Penyebab amblesnya trotoar di sekitar Pusat Pemerintah Kota (Puspemkot) Tangerang yang meresahkan warga, kini sudah terungkap.
Beberapa waktu lalu, banyak warga mengeluhkan trotoar rusakq di sekitar Puspemkot Tangerang, tepatnya di depan lapangan tembak.
Kerusakan trotoar itu diperkirakan terjadi sepanjang 20 meter di sana.
Sebagai informasi, trotoar di sekitar puspemkot Tangerang rusak setelah belum setahun diperbaiki.
Usai disepakati oleh pemerintah setempat, ada alokasi dana proyek rekontruksi trotoar sebesar Rp 3,7 miliar.
Dana itu bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Tangerang tahun 2021.
Ketika itu, trotoar dilengkapi dengan guiding block atau jalur bagi penyandang disabilitas.
Namun, guiding block yang sudah dipasang itu dibongkar lagi pada 8 Desember 2021 untuk dipindahkan karena letaknya terlalu dekat dengan jalan.
Penyebab trotoar ambles
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang, Ruta Ireng Wicaksono mengatakan trotoar puspem Kota Tangerang itu ambles karena longsor pada konstruksi saluran batu kali yang sudah lama dibuat.
"Saluran ini ada pada kedalaman sekitar 2 meter di bawah trotoar," kata Ruta kepada Kompas.com, Minggu (25/9/2022).
Ia menjelaskan, struktur bangunan trotoar itu pada dasarnya ada lapisan tanah, ada tutupan saluran air, saluran air yang berbentuk semacam pipa besar, dan pasangan batu kali.
"Pasangan batu kali ini yang longsor itu," kata dia.
Menurut Ruta, longsor itu diakibatkan rembesan air dan hempasan air genangan yang terjadi di sebuah kantin dekat trotoar yang ambles itu.
Saat genangan dan rembesan itu melanda daerah trotoar yang dimaksud, air yang turun itu akan menekan dinding tutupan dan saluran air sehingga membuat batu kali yang ada di sekitarnya longsor.
Kerusakan dari dalam tanah
Kerusakan trotoar ini mulanya diduga karena ada kesalahan saat revitalisasi pada Desember 2021 yang menelan APBD hingga Rp 3,7 miliar.
Dengan adanya temuan ini, Ruta menegaskan kerusakan bukan pada pengerjaan revitalisasi tahun lalu.
"Jadi, kerusakan bukan pada pekerjaan trotoar yang tahun lalu dibangun," kata dia.
Ia mengatakan, pada perbaikan trotoar tahun lalu, pengembang atau pelaksana tugas dalam hal ini adalah CV Widi Karya Mandiri.
Pihak pengembang melakukan perbaikan trotoar dengan membuat lapisan tanah dan pasir, barulah dipasang vaping block di atasnya.
"Jadi kalau dibilang itu proyek tahun lalu (yang ambles), justru proyek tahun lalu yang itu vaping block sama lapisan tanahnya itu tahun lalu," kata dia.
“Nah kalau salurannya itu pekerjaan lama itu. Saya juga belum di sini (jabatan sekarang), perlu dicek lagi tahun berapa itu,” tambah dia.
Saat trotoar ini mulai diperbaiki pada Kamis (22/9/2022), pelaksana pengerjaan trotoar dari CV Widi Karya Mandiri, Hamdan menyebutkan, mereka memperbaiki trotoar itu tidak menggunakan biaya APBD Kota Tangerang.
Pengerjaan itu dibiayai secara mandiri oleh perusahaan mereka.
Namun, Ruta menegaskan yang dilakukan oleh perusahaan kontraktor itu hanyalah pengecekan saja, bukanlah perbaikan.
Observasi mengenai penyebab kerusakan atau amblesnya trotoar puspem Kota Tangerang ini dilakukan oleh tim dari kontraktor tersebut dan tim operasional Dinas PUPR.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/26/09321391/penyebab-trotoar-senilai-rp-37-miliar-di-puspemkot-tangerang-ambles