VN menceritakan, sekitar pukul 16.00 WIB, ia bertemu dengan seorang pria, calon pembeli ponselnya.
Saat mereka bertemu, pria itu langsung melihat-lihat ponsel Samsung S21 5G yang dibawa VN dan berjanji akan langsung mengirimkan uang kepada VN.
"Sampai sana, seperti orang biasa, dia ngecek-ngecek kayak biasa. Habis itu dia bilang mau bayar transfer," kata VN kepada wartawan, Selasa (27/9/2022)
Namun, aih-laih mentransfer uang, pria itu justru bertingkah aneh seperti mengatakan kepada VN bahwa sepeda motor yang diparkir VN harus dipindahkan ke tempat aman. Tiba-tiba pria itu melarikan diri membawa ponsel tersebut.
"Dia suruh saya pindahin motor. Saya bilang motor saya udah aman. Tiba-tiba dia lari, tapi saya kejar dia," ungkap VN.
VN dengan sigap mengejar pelaku, tetapi pelaku malah mengeluarkan senjata tajam dan membacok kepalanya.
"Saya kejar, dia jatuh. Saya tindihin dia, tapi dia mengeluarkan golok dari belakang hoodie (jaket). Lalu kepala saya dihantam sama dia," kata VN.
"Habis kena bacok, saya sempat rebut-rebutan parang sama dia. Enggak lama, mata saya berdarah semua. Dia kabur, tapi enggak saya kejar lagi, karena sudah buram mata saya," ungkap VN.
Dengan kepala yang berdarah, VN pun mengevakuasi diri ke Puskesmas setempat dengan mengendarai sepeda motornya.
"Dia lari, akhirnya saya ke motor saya ke Puskesmas sendiri," kenang VN.
Ia mengaku rugi sebesar Rp 7 juta. VN berencana melaporkan kejadian itu ke kepolisian setempat.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/27/14184091/jual-ponsel-dengan-sistem-cash-on-delivery-warga-cengkareng-justru