JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana Pemerintah Kota Jakarta Barat merelokasi pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Kota Tua masih menuai penolakan.
Suku Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah (Sudin PPUKM) Jakarta Barat, Iqbal Idham mengatakan, masih ada pedagang yang tetap berjualan di Jalan Kunir dan Jalan Cengkeh.
"Ada PKL yang bersedia pindah, ada yang menolak dengan tetap berjualan di Jalan Kunir, Jalan Cengkeh, dan lainnya," kata Iqbal, saat dihubungi, Rabu (28/9/2022).
Menurut Iqbal, masih ada 278 pedagang yang berjulan di kawasan pertokoan, sisi utara Kota Tua.
Namun, sebagian besar PKL bersedia pindah ke lokasi binaan di Kota Intan dan bangunan lama milik Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Jarak dua lokasi itu sekitar beberapa ratus meter dengan kawasan Museum Sejarah Jakarta atau Museum Fatahillah.
Iqbal menuturkan, saat ini terdapat 415 pedagang yang mendaftar untuk berjualan di lokasi binaan.
"Sebagian yang berjualan di jalan itu sudah mau masuk lokbin, atau menunggu Gedung Kemenkeu rampung direnovasi. Di Kota Intan sudah ada 415 pedagang yang mendaftar, tapi yang aktif berjualan belum segitu," kata dia.
Iqbal mengatakan, ada sekitar 30 sampai 50 pedagang yang menolak direlokasi dan sempat berunjuk rasa di Balai Kota DKI pada Jumat (23/9/2022). Para pedagang itu menuntut agar bisa tetap berjualan di kawasan Kota Tua.
"Klasifikasinya, mereka menolak relokasi ke tempat yang diopsikan, lalu mereka ingin ditempatkan di tempat yang layak dan ramai, dan mereka minta berjualan di Jalan Kali Besar Barat," kata Iqbal.
Terkait hal ini, pemkot masih berdiskusi dengan PKL yang menolak direlokasi. Iqbal berharap, kedua pihak segera mencapai kesepakatan.
"Pemerintah inginnya secepatnya terselesaikan, kami ambil pola diskusi yang diharapkan dapat menimbulkan kesadaran bersama antara masyarakat dan juga PKL. Ini untuk mau memajukan Kota Tua bersama," ungkap Iqbal.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/28/17452791/rencana-relokasi-pkl-di-kota-tua-masih-menuai-penolakan