Salin Artikel

Rencana Relokasi PKL Kota Tua Tuai Penolakan, Strategi Ramaikan Pengunjung Diterapkan

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Barat terus berupaya merealisasikan program relokasi pedagang kaki lima (PKL) di Kawasan Kota Tua Jakarta ke lokasi binaan.

Kepala Suku Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah (Sudin PPUKM) Jakarta Barat Iqbal Idham mengatakan, relokasi PKL dari Jalan Kunir dan sejumlah trotoar di sekitar Kota Tua dilakukan sebagai bagian dari penataan Kota Tua untuk menjadi destinasi wisata yang lebih baik.

"Ini dilakukan dalam konsep penataan Kota Tua, kami ingin membangun Kota Tua sebagai destinasi nasional dan bahkan internasional," ungkap Iqbal saat dihubungi Rabu (28/9/2022).

Iqbal mengatakan, para PKL diajak berpindah lokasi dagang dari pinggir jalan yang mengganggu lalu lintas.

Pemerintah menyiapkan dua lokasi pilihan, yakni Lokasi Binaan Kota (lokbin) Kota Intan dan Gedung Aset Kementerian Keuangan di sekitar sana. Sebelumnya, Gedung Cipta Niaga milik swasta pun menjadi opsi, namun sepi peminat.

"Pedagang diperkenankan memilih dan mendaftar mau direlokasi ke Kota Intan atau ke Gedung Kemenkeu. Awalnya juag ditawarkan Gedung Cipta Niaga, tapi sepi peminat," ungkap Iqbal.

Berdasarkan data, Iqbal mngungkapkan terdapat 415 pedagang yang sudah mendaftar untuk membuka lapaknya di Kota Intan yang berjarak 400 meter saja dari kawasan Museum Fatahilah.

Namun, ratusan kios dengan fasilitas lengkap itu tidak seluruhnya beroperasi. Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Senin (26/9/2022), hanya ada sekitar 20 kios yang beroperasi. Sejumlah rombongan pengunjung pun sesekali mampir dan melintas.

"Di lokbin Kota Intan sudah ada 415 pedagang yang mendaftar. Namun, yang aktif berjualan belum segitu. Tugas kami saat ini, terus mensosialisasikan maupun berdiskusi dengan pedagang dan mengajak agar pedagang segera berjualan di lokbin, kami dorong terus," jelas Iqbal.

Lebih lanjut, kata Iqbal, rencana Pemerintah Kota Jakarta Barat untuk merelokasi PKL di kawasan Kota Tua itu masih menuai penolakan.

Alih-alih berjualan di lokasi binaan, para pedagang yang tadinya berjualan di Jalan Kunir sisi selatan, kini justru berpindah lapak ke Jalan Kunir sisi utara yang dipisahkan dengan jalan raya.

"Pedagang ada yang bersedia pindah, ada yang menolak dengan tetap berjualan di Jalan Kunir, Cengkeh, dan lainnya," kata dia.

Iqbal menyebut, terdapat 278 PKL yang berjualan di trotoar jalan-jalan itu. Sebagian di antaranya, adalah mereka yang menolak direlokasi, sebagian lainnya sudah mendaftar lokasi pemindahan.

"Berdasarkan pendataan terakhir di malam Minggu, ada sekitar 278 pedagang yang kami tempel stiker. Tapi sebagian sudah mau masuk lokbin, atau menunggu Gedung Kemmenkeu rampung direnovasi. Sisanya ini yang menolak," jelas Iqbal.

Bahkan, Iqbal mengatakan, ada sekitar 30 sampai 50 pedagang yang menolak direlokasi dan sempat berunjuk rasa di Balai Kota DKI pada Jumat (23/9/2022). Para pedagang itu menuntut agar bisa tetap berjualan di kawasan Kota Tua.

Dalam aksi tersebut, Iqbal berujar, para pedagang menuntut tiga hal terkait relokasi PKL di kawasan Kota Tua.

"Tuntutan mereka adalah agar tetap bisa berjualan. Klasifikasinya ada tiga, pertama, mereka menolak relokasi ke lokasi binaan maupun Gedung Kemenkeu. Kedua, mereka ingin ditempatkan di tempat yang layak dan ramai. Ketiga, mereka minta berjualan di Jalan Kali Besar Barat," ujar Iqbal.

Menengok ke belakang, Iqbal menuturkan bahwa relokasi PKL ke Lokbin Kota Intan yang berjarak 400 meter dari Kota Tua pernah dilakukan pada 2018.

Namun, saat itu, pedagang memutuskan untuk kembali ke jalanan lantaran merasa penjualannya sepi.

2018 mereka semua masuk ke lokbin, tapi mereka keluar lagi dengan alasan pengunjungnya sepi. Berangkat dari pengalaman, mereka berasumsi bahwa Kota Intan tidak mungkin ramai. Begitu juga Gedung Kemenkeu," jelas Iqbal.

Menyikapi protes pedagang, Iqbal menyebutkan, saat ini pemerintah telah menciptakan strategi untuk meramaikan lokbin Kota Intan.

Salah satunya, pemkot menjadikan Kota Intan sebagai salah satu pintu gerbang kawasan wisata Kota Tua dengan membuat kantong parkir pengunjung.

"Tahun ini kita berupaya secara sistematis agar Kota Intan menjadi pintu masuk kawasan Kota Tua. Lokasi binaan telah menjadi kantong parkir. Jadinya, pengunjung harus parkir di Kota Intan, barulah mereka berjalan masuk ke Kota Tua," kata Iqbal,

Selain itu, arus lalu lintas juga telah diatur, sehingga pengendara juga dapat melintasi kawasan Kota Intan.

"Rekayasa lalu lintas yang mendukung agar arus kendaraan pengunjung melewati Kota Intan," kata Iqbal.

Kemudian, pemerintah juga akan menggelar berbagai acara hiburan di Kota Intan.

"Seperti hari ini ada pagelaran angklung, besok-besok juga akan terus kita aktivasi panggung hiburan untuk menarik minat pengunjung," kata Iqbal, di Kota Intan, Tamansari, Senin (11/7/2022).

Sementara, sejumlah pedagang yang berjualan di Kota Intan mengaku bahwa pengunjung di sana tidak seramai di dalam kawasan Kota Tua.

Namun, pedagang banjir rezeki ketika ada rombongan wisatawan yang datang menggunakan bus pariwisata.

"Enggak melulu sepi kok, masih ada pengunjungnya, cuma enggak banyak. Baru kelihatan banyak kalau ada rombongan yang turun dari bus pariwisata," kata salah satu pedagang kaus cendera mata yang enggan disebutkan namanya, Senin (26/9/2022).

Nasir (49), pedagang topi dan sandal di Kota Intan, menyarankan agar pemerintah membuat peta wisata dan mengarahkan Kota Intan sebagai tujuan wisata belanja.

"Kalau bisa sih pengunjung itu diarahkan ke Kota Intan. Misalnya, kalau sudah selesai jalan-jalan, diarahkan ke sini. Atau nanti di perjalanan menuju sini, ada spot-spot foto jadi ramai juga jarak antara Kota Intan dan Kota Tua," saran Nasir.

Lebih jauh, program relokasi ini diharapkan dapat segera terwujud dengn seluruh pihak yang bisa sepakat dan mendapatkan solusi yang adil.

Iqbal menuturkan, relokasi tidak dilakukan secara paksa. Melainkan telah melewati berbagai diskusi bersama antara pemerintah, pedagang, dan warga.

"Agar menjadi suatu kesadaran bersama untuk mau memajukan Kota Tua bersama-sama. Ini Kota Tua sudah mau berbenah diri, sudah mau jadi destinasi internasional, masa kita gini-gini saja," ungkap Iqbal.

"Intinya, penataan kawasan Kota Tua ini tidak akan berhasil jika belum muncul kesadaran bersama. Ketika muncul kesadaran bersama masyarakat dengan pemerintah, maka kawasan Kota Tua ini bisa jadi tertib dan maju," tutup Iqbal.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/29/11234101/rencana-relokasi-pkl-kota-tua-tuai-penolakan-strategi-ramaikan-pengunjung

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke