JAKARTA, KOMPAS.com - Bahan bakar minyak (BBM) Revvo 89 yang dijual di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta milik Vivo masih diminati masyarakat meskipun harganya sudah mengalami dua kali kenaikan.
Kualitas bahan bakar yang dirasa lebih irit hingga waktu antrean yang lebih singkat menjadi alasan warga memilih mengisi bensin di Vivo, ketimbang di SPBU milik perusahaan plat merah, PT Pertamina.
Revvo 89 yang dijual di SPBU Vivo sempat menjadi perbincangan hangat di masyarakat, sesaat setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi pada 3 September lalu.
Saat pemerintah sudah mengumumkan harga BBM jenis Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000, Revvo 89 saat itu masih dijual dengan harga Rp 8.900.
Sontak, masyarakat ramai-ramai langsung beralih ke SPBU Vivo untuk membeli Revvo 89.
Ajakan agar warga beralih dari Pertalite ke Revvo 89 juga bergaung di sosial media.
Tak lama berselang, Vivo pun menaikkan harga Revvo 89 menjadi Rp 10.900.
Lalu, baru-baru ini, harga BBM beroktan 89 itu kembali naik menjadi Rp 11.600.
Meski harganya sudah naik dua kali dalam sebulan, Revvo 89 ternyata masih diminati warga, khususnya para pengguna sepeda motor.
Meski harganya lebih mahal, namun sebagian warga lebih memilih Revvo 89 ketimbang Pertalite.
Lebih Irit
Pengendara motor bernama Erica menjadi salah satu warga yang sejak kenaikan BBM diumumkan langsung beralih ke Revvo 89 milik SPBU Vivo.
"Saat itu saya isi ke Vivo. Saya isi full. Harga masih yang lama (Rp 8.900)," ujar Erica saat berbincang pada Kamis (29/9/2022).
Erica pun kini tetap bertahan dengan Revvo 89 meskipun harganya sudah naik dua kali.
Sebab, ia merasa BBM Pertalite yang dijual di Pertamina lebih cepat habis dari biasanya.
"Paling berasa biasanya saya isi Pertalite seminggu sekali masih sisa satu atau dua bar, sekarang lebih cepat habis," kata Erica.
Pengemudi ojol bernama Rizky (23) juga mengatakan bahwa konsumsi Pertalite yang dikeluarkan PT Pertamina kini lebih boros pasca kenaikan harga BBM.
"Bahan bakar di Vivo lebih irit. Takarannya juga enggak tahu kenapa lebih pas," tutur Rizky.
"Tergantung trip (perjalanan dengan penumpang), tapi kalau isi Pertalite, besoknya sudah isi lagi. (Pertalite) lebih boros dari sebelum yang naik," sambungnya.
Malas Antre
Salah satu pengendara sepeda motor bernama Indra Cahya (28) sempat merasa bingung dengan PT Vivo Energy Indonesia yang menaikkan harga BBM sampai dua kali dalam sebulan.
Apalagi, kenaikan harga itu dilakukan secara mendadak.
"Kaget, karena beberapa hari yang lalu masih harganya memang Rp 10.900," kata Indra saat ditemui di salah satu SPBU Vivo di Bekasi, Rabu (28/9/2022) siang.
Kendati demikian, Indra mengungkapkan bahwa dirinya belum mau kembali beralih ke Pertamina lantaran antrean kendaraan di sana memakan waktu cukup lama.
"Buat sementara, masih mau pakai Vivo, karena di beberapa SPBU Pertamina, antreannya panjang," ucap Indra.
Warga bernama Maul juga beralasan, mengisi bahan bakar di SPBU Vivo agar lebih menghemat waktu.
Pasalnya, saat ini, antrean yang terjadi di SPBU milik Pertamina semakin membludak.
"Kalau lagi buru-buru banget, saya pilih mengisi (bensin) di Vivo biar cepat, kebetulan enggak begitu jauh dari rumah ada Vivo juga," ujar Maul.
Bantahan Pertamina
Pertamina sebelumnya telah menegaskan kualitas BBM jenis Pertalite (RON 90) tidak berubah usai kenaikan harga BBM.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menjamin seluruh produk BBM yang disalurkan melalui lembaga penyalur resmi seperti SPBU dan Pertashop sesuai dengan spesifikasi.
"BBM yang disalurkan sudah melalui quality control dan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan pemerintah," ujar dia, Sabtu (24/9/2022).
Pertamina juga menjamin seluruh produk BBM yang disalurkan melalui lembaga penyalur resmi seperti SPBU dan Pertashop telah melalui pengawasan kualitas yang ketat.
Sementara itu terkait antrean Pertalite yang mengular, juga dibantah oleh Pertamina.
Area Manager Communication Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan, menyebut antrean pembelian Pertalite di SPBU Jabodetabek masih normal.
"Pemantauan kami antrean pembelian normal saja dan produknya tersedia semua," kata Eko kepada Kompas.com, Jumat (23/9/2022).
Ia menyebut, antrean memang masih ada, namun tak sampai mengular dan membuat konsumen harus menunggu lama.
"Namanya membeli BBM di SPBU kan memang bergantian, setelah kendaraan didepan kita selesai, baru yang dibelakangnya sesuai gilirannya," sambung dia.
(Penulis: Isa Bustomi, Joy Andre, Reza Agustian, Dandy Bayu Bramasta, Ihsanuddin)
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/29/18203091/saat-spbu-vivo-lebih-dipilih-ketimbang-pertamina-pembeli-tetap-ramai