JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi D DPRD DKI Ida Mahmudah menyoroti permasalahan air tanah di Jakarta Utara, yang tercemar bakteri escherichia coli atau E coli.
Berdasarkan laporan yang diterimanya, Ida berkata pencemaran E coli pada air tanah di Jakarta Utara sudah melebihi batas normal.
"Air tanah itu dia punya bakterinya yang luar biasa. Di Jakarta, terutama di Jakarta Utara," ujar Ida, Kamis (27/9/2022).
Kompas.com menghubungi peneliti dari Pusat Riset Oseanografi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) M Reza Cordova, untuk mengetahui mengapa air tanah di Jakarta bisa tercemar bakteri e coli.
Reza menjelaskan, ada sejumlah penyebab yang memicu hal tersebut, termasuk karena fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK) yang tak sesuai.
Reza mengatakan, permukiman padat penduduk seperti di Jakarta Utara harus memiliki sistem drainase dan fasilitas MCK yang baik. Tanpa adanya itu, air tanah rentan terkontaminasi pencemar, termasuk bakteri E coli.
"Air sumur misalnya, dapat dimasuki bakteri yang dimaksud (bakteri E coli)," ungkap Reza saat dihubungi, Jumat (30/9/2022).
Di permukiman padat penduduk, lanjut dia, jarak antara sumur dan septic tank kerap berdekatan satu sama lain. Padahal, idealnya sumur dan septic tank berjarak 10 meter.
"Bisa jadi di rumah sendiri jaraknya 10 meter, tapi dengan septic tank tetangga kurang dari itu," jelasnya.
Reza menduga ada kemungkinan bakteri E coli berasal dari tumpukan sampah, khususnya sampah organik dan terkontaminasi oleh lalat, kemudian terkena air hujan sehingga menciptakan rembesan air masuk ke tanah.
"Nah di wilayah padat penduduk, pemanfaatan air tanah yang dekat dengan septic tank atau tumpukan sampah ini masih ada, dan menjadi penyebab penyebaran E coli pada air tanah," ujar dia.
Di sisi lain, Ida menyebutkan pencemaran bakteri dapat berdampak pada anak-anak yang mengonsumsi air tanah.
Menurut dia, anak-anak dapat menderita stunting atau kurang gizi kronis jika terlalu sering mengonsumsi air yang tercemar E coli.
Ia meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk memberi perhatian serius terhadap pencemaran air tanah di Ibu Kota.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/30/13471671/air-tanah-di-jakarta-utara-tercemar-bakteri-e-coli-ahli-jelaskan