Upaya yang akan dilakukan oleh Kementerian PUPR dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) salah satunya meninggikan jalan tersebut.
"Kami tinggikan 2 meter. Kalau lihat (banjir) kemarin, misal (ketinggian air) paling tinggi 90 sentimeter, itu masih aman," ujar Direktorat Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian, Selasa (5/10/2022).
Sebagai catatan tambahan, penamaan jalan Tol BSD merujuk pada perusahaan pengelola jalan tol ini yaitu PT Bintaro Serpong Damai, bukan merujuk pada brand perumahan milik Bumi Serpong Damai. Keduanya sama-sama memiliki akronim BSD. Operator jalan tol PT BSD (www.bsdtol.com) merupakan pemegang konsesi jalan tol sepanjang 7,25 km yang menghubungkan Serpong dan Pondok Aren di Tangerang Selatan. Jalan tol ini mulai beroperasi pada 2 Februari 1999.
Hedy mengatakan, peninggian konstruksi jalan Tol BSD diharapkan dapat mengatasi arus lalu lintas saat hujan deras.
"Kalau 2 meter itu kita punya margin yang cukup untuk dapat dilalui lalu lintas secara aman," kata Hedy.
Hedy mengatakan, upaya lain dari Kementerian PUPR untuk mengatasi banjir Tol BSD yakni menggenati box culvert atau gorong-gorong menjadi jembatan.
"Nanti (gorong-gorong) akan kami ganti dengan jembatan dengan selebar 20 meter, sehingga memberikan keleluasaan air aliran Sungai Cibenda," kata Hedy.
Dua upaya lainnya yakni membangun kolam retensi sebagai pengendali banjir dan pembersih sedimen sungai di area cross drain.
Hedy sebelumnya mengatakan, penyebab banjir di Tol BSD salah satunya yakni penyempitan Kali Cibenda.
Aliran dari anak Sungai Angke itu lokasinya tak jauh dari Tol BSD. Kali Cibenda kini memiliki lebar sekitar 4,5 meter dari sebelumnya 9 meter.
Namun, ia tak menjelaskan faktor penyebab penyempitan Kali Cibenda.
"Adanya penyempitan Kali Cibenda. Jadi kalau banjir di jalan tol itu kan penyebabnya salah satu meluap air sungai atau drainase yang jelek," kata Hedy.
Adapun faktor lain yang menyebabkan banjir di Tol BSD diduga karena minimnya daerah resapan air. Terlebih, lokasi sekitar Tol BSD sebelumnya merupakan tangkapan air atau rawa.
"Kemudian kita lihat sekarang pembangunan radiusnya luar biasa dan kita sudah merasakan sejak tahun 2007 terjadi peningkatan muka air khusus di titik Km 8,500," kata Hedy.
Adapun Tol BSD beberapa kali terendam banjir. Terakhir, banjir terjadi pada Selasa (4/10/2022) sehingga mengakibatkan tol ditutup sejak pukul 18.00 WIB.
Kanit Turjawali Polres Tangsel Iptu Rokhmatullah mengatakan, ketinggian air di Tol BSD Km 08 saat itu mencapai 90 sentimeter.
Sebelum tol ditutup, arus lalu lintas sempat tersendat. Sejumlah mobil terjebak banjir di Tol BSD Km 08.
"Sementara jalan Tol (BSD) Serpong-Pondok Aren mengalami kepadatan arus lalu lintas dikarenakan di Km 08 ada genangan air setinggi 90 sentimeter," kata Rokhmatullah.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/05/19120831/cegah-banjir-berulang-tol-bsd-tangsel-akan-ditinggikan-2-meter