"Kami akan lihat nanti, menjadi pembelajaran. Jangan sampai kejadian seperti ini bisa terulang," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (6/10/2022) petang.
Anies juga meminta tragedi tembok roboh itu diselidiki penyebabnya.
"Kita harus tahu apa penyebabnya dan bagaimana mencegahnya," ujar Anies.
Anies turut berbelasungkawa atas musibah yang terjadi di MTsN 19 Pondok Labu pada Kamis sore itu.
"Kita berduka dengan wafatnya tiga orang anak di Madrasah Negeri Pondok Labu. Malam ini sekarang saya akan ke sana," kata Anies.
"Pada keluarga, kita menyampaikan rasa belasungkawa," kata Anies.
"Fasilitas-fasilitas (sekolah) yang rusak karena kejadian ini, bisa segera kami tuntaskan," tutur Anies.
Guru MTsN 19 bernama Edison menjelaskan, insiden robohnya dinding pembatas sekolah dengan permukiman warga itu terjadi pada pukul 14.30 WIB saat hujan deras.
"Roboh tembok ada dua. Pertama tembok pembatas sekolah dengan permukiman warga, terus menimpa tembok panggung. Nah anak ada di bawah panggung," kata Edison.
Edison menambahkan, para siswa yang menjadi korban saat itu berada di balik tembok tersebut. Mereka sedang bermain hujan.
"Mereka lagi pada di balik tembok panggung itu. Semua korban yang tertimpa itu laki-laki," kata Edison.
Berdasarkan data terbaru, ada tiga siswa meninggal akibat insiden ini, sedangkan tiga lainnya mengalami luka. Tiga siswa yang meninggal yakni Dicka Safa Ghifari, Muh Adnan Efendi, dan Dendis Al Latif.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/06/21545241/anies-jangan-sampai-kejadian-seperti-tembok-roboh-mtsn-19-terulang