JAKARTA, KOMPAS.com - Duka mendalam menyelimuti kediaman Muh Adnan Efendi (13), salah satu korban meninggal akibat robohnya tembok MTsN 19 Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan.
Isak tangis mewarnai rumah duka yang berlokasi di Jalan Wahid Hasyim RT 5 RW 1 No 64, Limo, Depok.
Acep Efendi, ayah korban, menumpahkan kesedihannya ketika para pelayat datang.
Sambil memeluk Acep, pelayat menepuk pelan tubuhnya yang bergetar.
Air mata berurai, ketika pelayat mendatanginya dan menyampaikan dukacita.
Acep pun beberapa kali menyampaikan terima kasih kepada pelayat karena sudah datang ke rumah duka.
"Terima kasih ya sudah datang," ucap Acep kepada pelayat, Jumat (7/10/2022).
Kesedihan turut menyelimuti sang ibunda, Puspitasari. Perempuan yang mengenakan baju serba hitam itu menangis, saat pelayat memeluknya.
Mereka yang datang lantas menguatkan ibu korban untuk saling menguatkan.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, jenazah Adnan telah dikafani dan rencananya dishalatkan sekitar pukul 09.45 WIB dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Kopo, Limo, Depok.
Diberitakan sebelumnya, tembok MTsN 19 Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, roboh pada saat hujan deras melanda sebagian besar wilayah Ibu Kota, Kamis (6/10/2022) sore.
Tembok yang menjadi pembatas antara area sekolah dan permukiman warga itu roboh akibat banjir yang menggenangi daerah tersebut.
Tembok yang terdorong arus banjir menimpa sejumlah anak yang sedang bermain hujan di baliknya. Tiga siswa tewas di tempat kejadian.
Ketiganya bernama Dicka Safa Ghifari (13), Muh. Adnan Efendi (13), dan Dendis Al Latif (13).
Sementara itu, dua orang mengalami luka-luka, yakni bernama Adisya Daffa Alluti (13) dan Nabila Ika Fatimah (15).
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/07/11290921/isak-tangis-orangtua-adnan-korban-tembok-roboh-mtsn-19-saat-pelayat