JAKARTA, KOMPAS.com - Jakarta , Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) terus diguyur hujan dalam beberapa hari terakhir.
Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang itu kerap disertai angin kencang dan kilat atau petir.
Cuaca ekstrem tersebut memicu banjir di sejumlah wilayah seperti di Jalan TB Simatupang, Jalan Pinang Kalijati di Pondok Labu, Jalan Kemang Raya, Tol BSD, Jalan Kalibata dan lain sebagainya.
Prakirawan cuaca BMKG, Tomi Ilham mengatakan bahwa cuaca yang cukup ekstrem di Jabodetabek ini terjadi karena berbagai faktor.
"Potensi hujan di Jabodetabek diakibatkan gabungan faktor-faktor global, juga regional, serta gelombang-gelombang atmosfer," kata Tomi kepada Kompas.com, Jumat (7/10/2022).
Faktor global yang dimaksud adalah Dipole Mode Negatif dan La Nina.
Sementara, faktor regional yang memicu cuaca ekstrem di Jabodetabek beberapa waktu belakangan ini adalah Madden Jullian Oscilation (MJO).
Kondisi cuaca ekstrem juga merupakan pengaruh dari gelombang atmosfer Rossby.
"Terpantau juga pertemuan angin yang mengakibatkan banyak awan-awan hujan yang berkumpul didaerah Jabodetabek," ujar Tomi.
"Kondisi ekstrem tersebut terlihat seperti yang terjadi 2 hari belakangan ini," tambah dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/07/13240911/bmkg-ungkap-penyebab-hujan-deras-di-jabodetabek-akhir-akhir-ini