Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Irwandhy mengatakan, sebanyak dua orang penjaga sekolah telah diperiksa terkait robohnya tembok MTsN tersebut.
"Sejauh ini ada dua orang saksi yang sudah diambil keterangannya terkait kejadian tersebut," ujar Irwandhy saat dikonfirmasi, Minggu (9/10/2022).
Menurut Irwandhy, dua orang penjaga sekolah itu dinilai mengetahui mengenai kronologi robohnya tembok pembatas yang memakan tiga korban jiwa tersebut.
Di wawancarai terpisah sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan, saat ini jajarannya juga masih menunggu hasil penelitian tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri.
Diketahui, tim Puslabfor membawa puing tembok untuk mengungkap penyebab robohnya tembok pembatas itu.
"Kami masih menunggu hasil pemeriksaan labfor," kata Ade.
Saat ditanya estimasi waktu hasil labfor keluar, Ade berujar belum ada informasi terkait hal tersebut.
"Belum ada info," ujarnya.
Tembok yang menjadi pembatas antara area sekolah dengan permukiman warga itu roboh akibat banjir yang menggenangi kawasan tersebut.
Kemudian, tembok yang roboh karena terdorong arus banjir itu menimpa sejumlah anak yang sedang bermain hujan di baliknya.
Tiga siswa tewas di tempat kejadian. Ketiganya bernama Dicka Safa Ghifari (13), Muh Adnan Efendi (13), dan Dendis Al Latif (13).
Sementara itu, tiga orang siswa lainnya mengalami luka-luka, yakni Adisya Daffa Alluti (13), Nabila Ika Fatimah (15), dan Nirjirah Desnauli (15).
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/09/16044681/polisi-periksa-2-penjaga-sekolah-mtsn-19-jakarta-terkait-tragedi-tembok